Kamis, 18 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BAB I
ANALISIS PELUANG USAHA
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis peluang usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan penganalisisan peluang usaha di lingkungan sekitarnya untuk merencanakan sebuah usaha kecil.
C. Materi Belajar
1. Peluang dan Resiko Usaha
a Pengertian Peluang Usaha
Peluang usaha ialah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya diambil/dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.
Banyak peluang usaha yang disia-siakan sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihat pun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Kegagalan bagi seorang wirausahawan harus dapat disikapi dengan landasan filsafat bahwa :
1) Kegagalan adalah guru yang paling baik
2) Gagal adalah kunci sukses
3) Gagal adalah langkah pertama dari keberhasilan
4) Gagal adalah keberhasilan yang tertunda
b Menangkap Peluang Usaha
Untuk menangkap peluang usaha perlu kerja keras dan pengorbanan. Tanpa kerja keras dan keberanian mengambil resiko maka peluang itu hanya sebagai peluang yang terus-menerus melayang tanpa menghasilkan apa pun.
Kunci keberhasilan menangkap peluang usaha akan diidentifikasikan oleh pengalaman dan pendekatan terhadap factor manusia, sedangkan kunci keberhasilan lainnya ditentukan oleh teknologi, komunikasi dan informasi.
c Peluang Usaha yang Ada Disekitar Kita
Suatu bisnis akan tetap hidup apabila dapat menyediakan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat memecahkan masalah mereka. . Lakukanlah pendekatan dengan cara berikut :
1) Masalah-masalah yang telah anda alami sendiri : Pikirkanlah masalah-masalah yang telah anda alami ketika membeli barang dan jasa di tempat anda.
2) Masalah-masalah di tempat kerja : Ketika bekerja di perusahaan lain, anda mungkin telah melihat beberapa masalah dalam menyyelesaikan pekerjaan anda yang disebabkan oleh buruknya layanan atau kurangnya bahan
3) Masalah-masalah yang dialami oleh orang lain : Pelajarilah kebutuhan dan masalah yang dialami oleh orang lain dengan cara mendengar keluhan mereka.
4) Apa yang tidak ada di masyarakat : Pelajarilah masyarakat anda untuk mendapat informasi layanan apa yang tidak tersedia.
Pengusaha melihat peluang bisnis dari masalah yang dihadapi oleh orang lain dengan asumsi sebagai berikut :
a) Apabila produk atau jasa yang diperlukan tidak tersedia maka terdapat peluang yang jelas bagi pengusaha untuk memkenuhi kebutuhan tersebut.
b) Apabila layanan jasa yang diberikan oleh perusahaan yang ada kuurang baik maka ini memberikan kesempatan bagi bisnis baru untuk bersaing menawarkan jasa yang lebih baik.
c) Apabila terjadi kenaikan harga secara cepat dan orang tidak mau membeli bahan pokok dengan harga tersebut maka akan timbul peluang untuk menawarkan harga yang lebih murah, memberikan pasokan alternatif, memproduksi produk pengganti yang lebih murah, atau menawarkan sistem distribusi yang lebih efisien dan murah
2. Faktor-Faktor keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Menjalankan suatu bisnis dapat sangat mengkhawatirkan. Oleh karenanya, anda perlu mempertimbangkan tantangan berat yang akan anda hadapi. Ingat suatu bisnis dapat sukses dan gagal. Apabila sukses pemiliknya akan mendapatkan uang. Apabila gagal maka pemiliknya akan kehilangan uang.
a Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
Kesuksesan suatu bisnis antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Karakteristik pribadi
Seseorang akan sukses dalam memulai bisnisnya apabila memiliki karakteristik pribadi sebagai berikut :
a) Berkomitmen terhadap keberhasilan bisnisnya
b) Motivasi yang kuat dalam merencanakan memulai usahanya sendiri
c) Kejujuran dalam menjalankan usahanya
d) Berani dalam menanggung resiko usaha
e) Mampu dalam membuat keputusan
f) Mendapat dukungan dari keluarga
g) Modal yang cukup
2) Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
Seseorang akan sukses dalam memulai bisnisnya apabila memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai berikut :
a) Keterampilan teknis
b) Keterampilan pengelolaan bisnis
c) Pengetahuan tentang jenis usaha yang akan dimulai
b Faktor-Faktor Kegagalan Usaha
Kegagalan suatu bisnis antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Diabaikan oleh pemilik : Pemilik gagal dalam menjalankan bisnis dan membiarkan segala sesuatu terjadinya tanpa mengambil tindakan yang positif.
2) Kecurangan dan pencurian : Karyawan mencuri atau barang perusahaan.
3) Kurang keterampilan dan keahlian : Tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola uang, orang, mesin, persediaan barang dan pelanggan.
4) Pengalaman yang tidak seimbang : Berpengalaman dalam bidang penjualan tetapi tidak berpengalaman dalam bidang pembelian, berpengalaman dalam bidang keuangan tetapi tidak berpengalaman dalam bidang produksi atau penjualan.
5) Masalah pemasaran : Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang iklan, barang-barang yang berkualitas rendah, jasa pelayanan yang buruk, dan pemajangan barang yang tidak menarik.
6) Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik : memperbolehkan pembelian barang secara kredit oleh pelanggan tanpa meneliti kemampuan pelanggan untuk membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang baik.
7) Pengeluaran biaya yang tinggi : Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misalnya biaya untuk perjalanan, menjamu/ menghibur rekanan, ruanga, listrik atau telepon
8) Terlalu banyak aset :.Terlalu banyak persediaan barang, peralatan dan kendaraan tetapi tidak cukup uang tunai untuk membiayai operasional harian
9) Pengawasan persediaan barang yang buruk : Terlalu banyak persediaan barang, misalnya banyak persediaan barang yang tidak dapat dijual atau ditunjukkan/dipamerkan kepada pelanggan
10) Lokasi bisnis : Bisnis yang tidak terletak di pinggir jalandan sulit ditemukan atau letaknya terlalu jauh dari pelanggan.
11) Bencana : Kehilangan barang berharga karena bencana, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir atau bencana lainnya, dan pimpinan tidak mengasuransikan usahanya.
Semua masalah tersebut di atas dapat dipecahkan atau setidak-tidaknya dapat dikurangi dengan mengikuti pelatihan dan/atau mendapat pengalaman yang efektif.
3. Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha
Ada dua cara untuk mendapat ide bisnis, yaitu melalui pendekatan produk atau pendekatan pelanggan. Contoh :
PENDEKATAN PRODUK | PENDEKATAN PELANGGAN |
a Saya dapat membuat satu jenis pakaian dan saya dapat membeli mesin jahit sehingga saya dapat mulai bisnis dengan membuat jenis pakaian ini. | a Orang-orang memerlukan pakaian dengan harga dan kualitas tertentu, saya mempunyai keterampilan yang diperlukan dan saya dapat memperoleh peralatan, dengan cara ini saya akan memenuhi kebutuhan mereka |
b Saya tahu cara membuat kue, saya mempunyai alat-alat masak sehingga saya dapat memulai usaha pembuatan kue | b Keluarga orang asing perlu membeli kue ulang tahun, saya tahu cara membuat kue, saya dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan memulai usaha pembuatan kue ulang tahun |
c Saya tahu cara memperbaiki komputer sehingga saya dapat memulai usaha perbaikan komputer | c Perusahaan-perusahaan di kota saya mempunyai masalah dengan komputer yang hrus diperbaiki, saya tahu cara memperbaiki komputer, dengan demikian saya akan memulai usaha dalam bidang perbaikan komputer |
Gagasan bisnis yang baik harus memepunyai dua hal penting, yaitu : (1) harus ada peluang ekonomi dan (2) harus memepunyai keterampilan dan sumber daya untuk meemanfaatkan peluang tersebut.
4. Menganalisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan
Setelah anda mempunyai pemikiran tentang ide bisnis anda dan menuliskannya, maka anda perlu mengujinya. Anda perlu mengetahui apakah ide tersebut kuat, dan apakah akan menghasilkan suatu bisnis yang bersaing dan menguntungkan. Salah satu cara untuk menguji ide bisnis anda adalah dengan melakukan analisis SWOT.
Apakah analisis SWOT itu?
SWOT adalah singkatan dari Strength (S) atau kekuatan, Weakness (W) atau kelemahan, Opportunity (O) atau kesempatan dan Threat (T) atau Ancaman. Apabila anda menggunakan analisis SWOT, maka anda harus memikirkan tentang bisnis anda sendiri dan tulis semua kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman, lihatlah apa yang dapat diubah di dalam bisnis anda :
a. Kekuatan adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis anda. Misalnya, anda mempunyai produk yang lebih baik dari produk pesaing anda, lokasi bisnis anda sangat baik atau karyawan anda sangat terampil.
b. Kelemahan adalah hal-hal yang tidak baik didalam bisnis anda. Misalnya, harga produk anda lebih mahal dari harga produk pesaing anda, anda tidak mempunyai cukup uang untuk memasang iklan sebanyak yang anda inginkan atau anda tidak dapat menawarkan berbagai pelayanan yang sama dengan para pesaing anda.
Untuk faktor kesempatan dan ancaman, anda harus melihat di luar bisnis anda; kesempatan dan ancaman adalah hal-hal yang tidak dapat anda pengaruhi sendiri:
1. Kesempatan adalah hal-hal yang ada di masyarakat sekitar anda yang mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis anda. Misalnya, produk anda menjadi sangat terkenal, tidak ada toko yang lebih baik di sekitar lokasi bisnis anda atau jumlah pelanggan yang potensial akan meningkat karena banyak bisnis baru yang pindah ke daerah anda
2. Ancaman adalah hal-hal yang ada di sekitar masyarakat sekitar anda, yang mempunyai pengaruh negatif terhadap bisnis anda. Misalnya, ada perusahaan lain di sekitar anda yang membuat produk yang sama dengan produk anda, pajak penjualan naik sehingga mengakibatkan harga produk anda akan naik atau anda tidak tahu berapa lama produk anda akan tetap terkenal di pasaran.
Apabila anda telah mengerjakan analisis SWOT maka anda akan mampu mengevaluasi gagasan bisnis anda dan memutuskan :
1) Apakah anda akan melanjutkan gagasan bisnis anda dan melakukan suatu studi kelayakan yang lengkap
2) Apakah anda akan membuat perubahan terhadap gagasan bisnis anda
3) Apakah anda akan melupakan dan mundur dari gagasan bisnis anda sepenuhnya
Dengan melengkapi kegiatan 5 pada Buku latihan, lakukan juga analisis SWOT pada Usaha yang saudara miliki
5. Memetakan Peluang Usaha
Ada banyak jenis bisnis, tetapi pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a Perusahaan dagang ; bisnis ini membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik, dan menjual barang tersebut kepada pelanggan dan perusahaan lain. Pedagang eceran membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik dan menjualnya kepada pelanggan. Pada umumnya, semua toko adalah pedagang eceran. Pedagang grosir membeli barang dari pabrik dan menjualnya kepada pedagang eceran.
Karakteristik usaha dalam bidang perdagangan adalah ;
1) Tempat dan penampilan usahanya bagus
2) Pendekatan penjualan bagus
3) Barang-barang yang ditawarkan banyak
4) Harga barang yang layak
5) Persediaan barangnya dapat diandalkan
6) Menghormati pelanggan
Contoh perusahaan dagang :
a) Perdagangan besar
b) Perdagangan menegah
c) Perdagangan kecil
b Perusahaan Manufaktur
Bisnis ini bergerak dalam pembuatan barang. Apabila anda berpikir untuk menjalankan bisnis pembuatan batu bata, mebel kosmetik atau jenis produk lainnya, maka anda akan mempunyai bisnis manufaktur
Karakteristik usaha dalam bidang manufaktur adalah :
1) Produksinya efisien
2) Tata letak pabriknya bagus
3) Pasokan bahan-bakunya efektif
4) Produktivitasnya tinggi
5) Produknya berkualitas tinggi
6) Jumlah bahan yang terbuang sedikit
Contoh perusahaan manufaktur :
a) Perusahaan besar
b) Perusahaan menengah
c) Perusahaan kecil dan pengrajin
c Perusahaan jasa
Bisnis ini tidak menjual atau membuat barang. Bisnis layanan jasa memberikan konsultasi/nasehat atau menyediakan tenaga kerja, contohnya adalah mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu atau pembersih kaca.
Karakteristik usaha dalam bidang jasa :
1) Jasa yang diberikan tepat waktu
2) Jasa yang diberikan mempunyai kualitas yang dapat diandalkan
3) Lokasinya cocok
4) Pelanggannya puas
5) Kesetiaan pelanggannya bagus
6) Biayanya wajar
7) Menyediakan layanan purna jual
Contoh perusahaan jasa :
a) Bank (umum, syariah, Bank Perkreditan Rakyat/BPR)
b) Asuransi (jiwa, kerugian, kesehatan, kebakaran, dll)
c) Hotel (berbintang, melati, wisma)
d) Restoran (rumah makan, warung, kafe, dll)
e) Pariwisata ( agen tiket, agen perjalanan wisata, pemandu wisata)
f) Persewaan (perlengkapan pesta, mobil, buku, warnet, wartel, dll)
g) Perantara (Broker/makelar, jual beli saham, tanah, mobil, dll)
d Bisnis dalam bidang pertanian atau kehutanan
Bisnis ini memproduksi sesuatu yang berasal dari tanah. Petani atau penangkap ikan termasuk dalam usaha pertanian, tidak tergantung hanya pada yang tumbuh dari tanah atau binatang yang dipelihara; namun bisa jadi merupakan persawahan ataupun suatu peternakan unggas.
Karakteristik dalam bidang usaha pertanian dan kehutanan :
1) Penggunaan tanahnya efektif
2) Penggunaan tanahnya tidak berlebihan
3) Menjual produk yang segar
4) Biaya produksinya rendah
5) Mengganti sumber alam yang telah digunakan
6) Transportasi ke pasarnya mudah
7) Menghargai lingkungan
Contoh bisnis dalam bidang pertanian dan kehutanan :
a) Pertanian (tanaman pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, dll)
b) Kehutanan ( Kayu lapis, Hak Penggunaan Hutan, dll)
c) Perkebunan (tanaman keras, tanaman obat, dll)
d) Tanaman hias (anggrek, bunga, dll)
e) Perikanan (laut, air tawar, air payau, dll)
f) Peretanakan ( sapi, unggas, kambing, lebah, wallet, burung puyuh, dll)
6. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif
Apabila anda memilih suatu ide bisnis, langkah awalnya adalah mengidentifikasi peluang yang ada di tempat anda. Selanjutnya, anda harus memutuskan apakah anda mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Mengetahui keterampilan dan kepentingan diri sendiri akan membantu anda untuk memutuskan jenis bisnis apa yang akan dimulai. Adalah tidak mungkin bagi anda untuk memulai bisnis pembuatan roti, apabila anda tidak tahu bagaimana membuat roti. Lihatlah keterampilan teknis anda, dapatkah anda menggunakan keterampilan tersebut untuk memanfaatkan kesempatan yang ada di masyarakat anda.
D. Buku Sumber Pembelajaran
Darlis, Elmita. (2006). Modul 1 Mata Diklat KEWIRAUSAHAAN Kelas 11 (dua). Modul 1. Padang. SMK Negeri 9 Padang
__________. (2005). Mulai Bisnis Anda Petunjuk. Modul. Jakarta. Organisasi Perburuhan Internasional.
BAB II
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK PRENCANAAN USAHA
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari organisasi usaha dan produksi
C. Kegiatan Belajar
1. Tujuan dan Sasaran Usaha
a) Pengertian Organisasi Usaha
Suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang yang mempunyai tujuan sama dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
b) Tujuan/Sasaran Usaha
1) Tujuan organisasi usaha adalah menyatukan pendapat dan langkah kerja dalam bekerja agar efektif dan efisien dalam mencapai sasaran usaha
2) Sasaran usaha adalah mendapatkan keuntungan/laba baik sendiri maupun bersama
2. Bentuk-bentuk badan Usaha
Bentuk hukum usaha yang anda pilih akan berpengaruh terhadap hal-hal sebagai berikut :
a) Biaya untuk memulai dan mendaftarkan badan usaha
b) Kemudahan untuk memulai bisnis
c) Resiko keuangan yang ditanggung oleh pemilik bisnis
d) Kemungkinan mendapatkan mitra bisnis
e) Pembuatan keputusan dalam perusahaan
f) Pajak terhadap keuntungan perusahaan
Setiap bentuk hukum badan usaha mempunyai keuntungan dan kerugian; Anda harus memikirkan aspek-aspek yang peling penting untuk bisnis anda.
KETERANGAN | BENTUK BADAN USAHA | ||
USAHA PERSEORANGAN | PERSEROAN TERBATAS | KOPERASI | |
Kesederhanaan dalam mendirikan usaha | Tidak selalu harus didaftarkan tapi apabila nama perusahaan digunakan maka harus didaftarkan | Harus didaftarkan | Biaya mendirikan koperasi tidak mahal dan bantuan dari Departemen Koperasi Pemerintah tersedia |
Jumlah pemilik | Hanya satu | Paling sedikit 2 pemilik | Minimal 20 orang |
Tanggung jawab keuangan atas semua hutang usaha | Tanggung jawab pribadi pemilik atas semua hutang usaha tidak terbatas | Tidak ada tanggung jawab pribadi bagi pemegang saham atas semua hutang perusahaan kecuali untuk porsi saham yang dibayar | Seperti halnya perseroaan terbatas |
Pembuatan keputusan | Semua keputusan dibuat oleh pemilik | Pemegang saham mengangkat dewan direksi yang menjalankan perusahaan | Pembuatan keputusan oleh anggota sebagai pemilik |
Pajak | Pemilik membayar pajak pendapatan | Perusahaan membayar pajak keuntungan perusahaan | Hanya membayar pajak keuntungan |
3. Struktur Organisasi Sederhana
Pada umumnya struktur organisasi dibedakan menjadi 2 :
a. Organisasi Garis
Organisasi garis adalah garis wewenang dari atas langsung ke bawahan
Keuntungan :
1) Wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas
2) Struktur sederhana, mudah dipahami
3) Struktur organisasi lebih stabil
4) Disiplin dapat dipelihara
5) Keputusan dapat diambil dengan cepat
6) Merupakan kesempatan yang baik untuk latihan bagi pengembangan bakat kepemimpinan
Kerugian :
1) Organisasi kaku dan bersifat otokratis
2) Mudah kacau bila kehilangan seseorang dalam garis organisasi dan tidak secara cepat dicari penggantinya
3) Secara relatif spesialisasi pekerjaan tidak dijalankan terutama pada tingkat menengah dan tingkat supervisor
b. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi menurut sistem fungsional seperti yang diusulkan oleh FW Taylor, yaitu setiap wakil kepala atau pembantu mempunyai spesialisasi dalam bidangnya dan tiap pekerja berhubungan langsung dengan wakil-wakil kepala tersebut sesuai dengan kepentingannya
Keuntungan :
1)
2) Pekerjaan yang memerlukan daya pikir telah dapat dipisahkan dari pekerjaan kasar/rutin
3) Terdapat fleksibilitas dalam tugas sehingga organisasi tidak kaku
Kerugian :
1) Diperlukan keahlian yang tinggi dari wakil kepala karena pembagian tugas tidak boleh sama dengan yang lain
2) Struktur organisasi kurang stabil
3) Dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat kesukaran untuk menempatkan kekuasaan serta tanggung jawab sehingga dapat menimbulkan turunnya moral/ disiplin kerja
4) Kurang tegasnya batas kekuasaan jabatan dapat menimbulkan gesekan-gesekan antara pejabat dan inisiatif perorangan menjadi
4. Produk dan Jasa
Produk adalah sesuatu yang anda rencanakan untuk dijual kepada pelanggan anda. Anda harus menentukan jenis produk apa yang akan anda jual : kualitasnya, warnanya, dan ukurannya. Apabila anda bergerak dalam bidang usaha jasa, maka jasa yang akan anda sediakan adalah produk usaha anda. Contoh usaha jasa tersebut misalnya, jasa dalam bidang administrasi atau sekretariat, adalah pengetikan, pembukuan, dan layanan fotokopi, sedangkan jasa dalam bidang konsultasi adalah nasihat atau saran. Untuk pedagang eceran dan grosir, produk berupa barang yang memiliki karakteristik, pelanggan dan harga yang sama. Gambaran lain tentang barang atau jasa dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :
a Kualitas produk
b Kemasan tiap barangnya
c Petunjuk penggunaannya
d Jasa yang ditawarkan
e Perbaikan dan suku cadang yang disediakan
Anda harus menampilkan gambaran lain tentang produk anda yang membuat produk anda sebagai produk khusus
Dengan melengkapi latihan 6 pada Buku latihan, lakukan juga pencatatan mengenai produk atau jasa yang akan anda jual dalam bisnis anda
5. Pengelolaan Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau barang yang siap untuk dijual kembali.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan meliputi berbagai macam persediaan meliputi : bahan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan :
a. Pengadaan Persediaan
1) Bahan diperoleh dari perusahaan sendiri
2) Bahan didatangkan dari sumber di luar perusahaan
b. Kebutuhan di masa mendatang
1) Persediaan yang sudah pasti
2) Persediaan dengan resiko
3) Persediaan dalam ketidakpastian
c. Faktor biaya dalam pengendalian persediaan
Pengendalian persediaan perlu mendapat perhatian serius mengingat pengendalian sangat besar pengaruhnya terhadap penyerapan biaya yang harus disediakan. Semakin besar persediaan semakin besar biaya yang mengendap dalam persediaan tersebut. Jika dianalisis, biaya yang terserap dalam persediaan meliputi :
1) Biaya yang tertanam dalam persediaan (meskipun termasuk harta perusahaan)
2) Biaya penyimpanan bahan
3) Biaya penyusutan bahan
4) Biaya asuransi atas persediaan
5) Biaya administrasi persediaan
6) Biaya yang diakibatkan tidak adanya permintaan atas produk tersebut atau sebaliknya akibat kekurangan persediaan
6. Proses Produksi
a. Siklus proses produksi
b. Proses produksi
Proses produksi adalah kegiatan mengolah produk dengan mengorbankan berbagai biaya produksi baik langsung maupun tidak langsung dari bahan mentah/baku menjadi produk jadi siap untuk dijual
c. Unsur-unsur biaya produksi
Unsur-unsur biaya produksi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
1) Biaya bahan
Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan utama pembuatan produk, contoh :
a) Bahan baku produk mebel adalah kayu
b) Bahan produk roti adalah terigu
c) Bahan baku pakaian adalah kain
2) Biaya Tenaga Kerja (BTK)
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung untuk membuat suatu produk
3) Biaya Overhead
Biaya selain BBB dan BTK yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk jadi. Biaya ini sering disebut Biaya Overhead Pabrik (BOP). Dari definisi tersebut jenis BOP ada bermacam-macam, antara lain : biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan mesin/pabrik, biaya pemeliharaan mesin, biaya listrik, air , dll
d. Penentuan biaya produksi dan perhitungan biaya per unit
Biaya produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Pabrik
Biaya per unit =
Biaya Produksi |
Unit yang dihasilkan |
Contoh : Pengusaha Aman memproduksi mebel pada bulan Januari 2005
dengan data sbb :
1) Bahan baku yang dipakai Rp 10.000.000
2) Upah langsung yang dibayarkan 500 jam @ Rp 2500
3) Biaya Overhead :
a) Sewa mesin Rp 200.000 bulan
b) Pemeliharaan gedung Rp 100.000
c) Gaji mandor Rp 400.000
4) Produk jadi 50 unit
Diminta :
a Hitunglah biaya produksi bulan Januari 2005
b Hitunglah Harga Pokok Produksi / Unit
Jawab :
1. Biaya produksi
Biaya bahan baku | | Rp 10.000.000 |
Biaya tenaga kerja 500 jam @ Rp 2.500 | Rp 1.250.000 | |
Biaya overhead : | | |
Sewa mesin | Rp 200.000 | |
Pemeliharaan gedung | Rp 100.000 | |
Gaji mandor | Rp 400.000 | |
| | Rp 700.000 |
Jumlah biaya produksi | | Rp 11.950.000 |
2. Harga Pokok Produksi / Unit
= | Rp 11.950.000 | = | Rp 239.000 |
| 50 | | |
Lengkapi latihan 7 pada buku latihan
7. Penyimpanan Produk
Menyimpan adalah salah satu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan kegunaan waktu (time utility). Menyimpan merupakan merupakan fungsi kegiatan penyimpanan yang dijumpai dalam penyaluran barang waktu perusahaan berproduksi dan pada waktu ada kegiatan penjualan.
Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang ada di dalam perusahaan jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan. Sebab, apabila kurang, berarti ada sebagian permintaan para pelanggan yang tidak terlayani, akibatnya pelanggan pindah ke perusahaan lain. Sebaliknya, bila kelebihan, maka akibatnya ongkos pemeliharaan sangat besar, bahkan sebagian modal perusahaan tidak bisa berputar.
Kegiatan menyimpan hasil produksi dapat dilakukan oleh perusahaan bila :
a Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pemakainya terus-menerus
b Pemakaian produk hanya dalam satu musim, sedangkan produk diproduksi sepanjang waktu
c Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga produksi
d Sifat produk memang memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang
Hasil produksi dapat disimpan dan diamankan di dalam :
1) Gudang khusus milik sendiri
2) Gudang khusus milik orang lain yang disewa perusahaan
3) Lemari khusus yang aman dari pencurian
4) Ruangan toko khusus yang aman
a. Cara penyimpanan hasil produksi
Bagian penyimpanan terlebih dahulu mengklasifikasikan barang yang akan disimpan. Apakah barang tersebut termasuk barang yang tidak memerlukan tempat khusus ataukah barang yang memerlukan tempat khusus
1. Menyimpan barang yang tidak memerlukan tempat khusus dapat dilakukan dengan cara :
a Harus tertib, aman dan sehat
b Tidak mudah dimasuki tikus dan serangga
c Tidak kena debu atau kotoran
d Demi keamanan, perlu dijaga oleh petugas keamanan perusahaan
2. Menyimpan barang yang memerlukan tempat khusus :
a. Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi alat pendingin
b. Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi pemanas atau penghangat
c. Harus disediakan tempat dengan temperatur khusus
d. Dijaga kelembabannya
e. Harus dijaga oleh petugas keamanan perusahaan
b. Pemasukan dan pengeluaran barang di tempat penyimpanan
1. Pemasukan
a) Barang yang diterima oleh bagian penyimpanan disusun dan disimpan sesuai jenis/spesifikasi serta instruksi cara penyimpanannya
b) Semua barang yang masuk dicatat dalam kartu gudang, setiap jenis barang dicatat pada satu kartu
c) Pemeriksaan fisik barang dilakukan secara teratur dan jumlahnya dicatat dalam pembukuan khusus untuk memudahkan pengendalian
2. Pengeluaran
a) Pengeluaran barang dari tempat penyimpanan dilakukan sesuai permintaan sebagaimana yang tercantum dalam bon barang dan dicatat pada kartu barang sejumlah pengeluaran
b) Untuk setiap barang yang dikelurkan, dibuatkan bukti pengantar keluar barang yang harus ditandatangani oleh kepala gudang dan satu lagi ditandatangani oleh penerima
c) Barang yang dikeluarkan, pencatatannya dapat menggunakan FIFO atau LIFO. FIFO (First In, First Out) berarti barang yang pertama masuk, barang itulah yang terlebih dahulu keluar atau dengan istilah masuk pertama, keluar pertama (MPKP). LIFO (Last In, First Out) berarti barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan atau dikatakan masuk akhir, keluar pertama (MAKP).
8. Merumuskan Tujuan dan Sasaran Usaha
Sebelum mengubah ide anda menjadi bisnis yang berjalan, anda harus mengumpulkan informasi dan menyusun rencana untuk mengetahui apakah bisnis anda akan berhasil atau tidak. Sebagaimana seorang insinyur menyusun rencana sebelum membangun jembatan, maka pemilik bisnis harus menyiapkan rencana usaha.
Rencana usaha adalah dokumen tertulis yang menguraikan secara rinci semua aspek bisnis anda. Rencana usaha akan membantu anda dalam berpikir secara hati-hati, dan menilai setiap kelemahan didalam gagasan bisnis anda. Yang paling penting, suatu rencana usaha memberikan anda kesempatan untuk mencoba ide bisnis anda di atas kertas sebelum menjadi kenyataan. Lebih baik membuat rencana suatu rencana usaha dan mengetahui bahwa ide bisnis tersebut tidak terlalu baik, daripada memulai suatu bisnis dan gagal.
Lengkapi latihan 8 pada buku latihan
9. Menetapkan Bentuk Badan Usaha
Dalam memilih bentuk badan usaha yang paling tepat untuk anda, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Apabila anda akan memulai suatu bisnis yang besar dan kompleks sebaiknya anda berkonsultasi pada ahli hukum. Sewaktu-waktu, bank juga dapat memberikan nasihat. Jangan biarkan seseorang membujuk anda untuk memilih satu bentuk badan usaha tertentu sampai anda sepenuhnya memahami alasan-alasan dan pengaruh dari bentuk hukum badan tersebut terhadap bisnis yang anda pilih
Tiap bentuk hukum badan usaha memiliki keuntungan dan kerugian. Anda harus memikirkan tentang bentuk hukum badan usaha anda dan faktor-faktor penting yang terkait dengan hal itu. Dalam hal tersebut, anda perlu mempertimbangkan beberapa segi sebagai berikut :
a Pada saat memulai bisnis, tidak akan ada orang atau organisasi yang akan memberikan pinjaman kepada anda. Karena itu, anda lebih baik memulai bisnis secara sederhana dulu dan dengan modal yang tidak banyak. Anda dapat saja mengajukan pinjaman yang besar untuk modal usaha, tetapi ini akan menyebabkan bisnis anda mempunyai hutang yang besar. Cara ini memang menguntungkan apabila tanggung jawab pribadi anda atas hutang perusahaan adalah terbatas. Mungkin hal yang paling penting adalah kemampuan untuk memulai bisnis anda dengan cara yang sederhana dan tanpa biaya banyak
Lengkapi 9 pada buku latihan
10. Menentukan Jenis dan Kualitas Produk dan Jasa
a Penentuan Jenis dan Kualitas Produk
Jenis dan kualitas produk ditentukan atas dasar antara lain dari beberapa faktor berikut :
1) Kualitas bahan
Bahan sebagai unsur utama pembuatan produk diupayakan berkualitas, harga bersaing dan mudah didapat sehingga pasokannya lancar dan berkelanjutan
2) Proses produksi
Dalam proses produksi yang meliputi berbagai unsur dan komponen produksi perlu dipertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiensi proses produksi dan pengendalian proses menjadi penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin mutunya.
3) Kreativitas dan inovasi model
Suatu produk dihasilkan karena adanya kebutuhan pasar, namun juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi model yang harus secara berkala diupayakan sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan pembeli
4) Kelangsungan produk
Faktor kelangsungan produk terkait dengan keseluruhan produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan sehingga dapat memenuhi tuntutan konsumen
5) Pasar yang potensial
Jika suatu produk masa dibuat maka mencari pasar potensial adalah keharusan, misalnya dengan berbagai promosi, pembukaan agen atau cabang-cabang maupun berbagai upaya untuk meningkatkan omzet penjualan.
b Penentuan Jenis dan kualitas Jasa
Jenis dan kualitas jasa ditentukan oleh beberapa faktor berikut :
1) Peluang usaha
Jasa sangat erat kaitannya dengan peluang usaha untuk dapat dibidik menjadi kegiatan usaha yang potensial untuk dikembangkan dan ditekuni. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting, mengingat tanpa dapat menganalisis peluang dengan cermat, usaha jasa yang dibuat kurang dapat bersaing dan kurang diminati pelanggan
2) Pelayanan prima
Jika peluang usaha telah dipilih dan persiapan usaha telah dilaksanakan maka dalam proses pengerjaan maupun pelayanan kepada pelanggan haruslah prima dan tidak mengecewakan pelanggan, karena faktor ini menjadi kunci keberhasilan usaha jasa.
3) Pelanggan yang potensial
Mempertahankan pelanggan jasa memang tidaklah mudah. Oleh karena itu pelanggan yang potensial harus terus dipertahankan
4) Kesinambungan usaha
Guna menjaga kesinambungan usaha jasa, diperlukan konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk menjaga kualitas pelayanan dan harga yang memadai bagi pelanggan.
5) Objektif dan wajar
Dalam mengembangkan usaha secara konsisten dan berkesinambungan, hubungan dengan sesama pengusaha jasa hendaklah dijaga dengan tetap menunjukkan objektifitas dan kewajaran .
Lengkapi latihan 10 pada buku latihan
11. Menghitung Kebutuhan dan Persediaan Bahan Baku
a. Metode pencatatan persediaan
1) Metode fisik
Metode ini mengharuskan dalam penilaian persediaan dihitung secara fisik dari barang/bahan yang masih ada. Metode ini sering digunakan jika perusahaan memiliki persediaan bahan/barang yang sulit dihitung secara satuan atau unit secara pasti, misalnya : terigu, beras, gula, besi, lombok, buah-buah dll
2) Metode perpectual
Metode ini disebut metode buku, karena setiap saat ada mutasi persediaan harus dicatat dalam buku persediaan,. Metode ini sering digunakan pada perusahaan yang secara unit atau satuan mudah ditetapkan, misalnya : TV, radio, handphone, sepeda motor, mobil, dll
Metode pembebanan Harga Pokok Persediaan ini, meliputi :
a) Identifikasi khusus,
Metode penentuan Harga Pokok Persediaan dengan memberi tanda khusus pada setiap bahan produk yang ada di gudang untuk dihitung besarnya nilai persediaan.
b) Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out)
Metode penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung jumlah persediaan yang ada di gudang dikalikan dengan harga beli persediaan yang masuk terakhir.
c) Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out)
Metode penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung. jumlah persediaan yang ada di gudang dikalikan dengan harga beli persediaan yang masuk pertama.
d) Metode Rata-rata Tertimbang
Metode penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung rata-rata tertimbang harga masing-masing persediaan.
b. Perhitungan Pokok Persediaan
Berikut ini contoh menentukan Harga Pokok Persediaan yang masih ada di gudang dengan data sbb :
Tgl | Masuk/Pembelian | Keluar/Penjualan | Sisa Persediaan | Ket |
1 | 100 unit @ Rp 50.000 | | | |
2 | 200 unit @ Rp 55.000 | | 300 unit | |
3 | | 90 unit | 210 unit | |
4 | | 150 unit | 60 unit | |
5 | 50 unit @ Rp 60.000 | | 110 unit | |
Berapakah Harga Pokok Persediaan menurut metode berikut :
a Metode Fisik
1) Identifikasi khusus jika persediaan yang masih ialah pembelian tanggal 1 dan 5
2) MPKP
3) MTKP
4) Rata-rata tertimbang
b Metode Perpectual
1) Identifikasi khusus jika persediaan yang masih ialah pembelian tanggal 1 dan 5
2) MPKP
3) MTKP
4) Rata-rata tertimbang
Jawab :
a Metode fisik
Identifikasi khusus | MPKP | MTKP | Rata-rata tertimbang |
60 * 50.000 = 3.000.000 50* 60.000 = 3.000.000 Jumlah 6.000.000 | 60 * 55.000 = 3.300.000 50 * 60.000 = 3.000.000 Jumlah 6.300.000 | 60 * 50.000 = 3.000.000 50 * 60.000 = 3.000.000 Jumlah 6.000.000 | 100 * 50.000 = 5.000.000 200 * 55.000 = 11.000.000 50 * 60.000 = 3.000.000 Rata-rata : 19.000.000/350 = 54285.71 54285.71 * 110 = 5.971.428,1 |
b Metode Perpectual
1) Identifikasi khusus = ( 60 * 50.000 ) + ( 50 * 60.000 ) = 6.000.000
2) MPKP
Tgl | Masuk/ Pembelian | Keluar/Penjualan | Sisa Persedian | Ket |
1 | 100 unit @ Rp 50.000 | | 100 Unit | 100 unit @ Rp 50.000 Jumlah Rp 5.000.000 |
2 | 200 unit @ Rp 55.000 | | 300 Unit | 100 unit @ Rp 50.000 200 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 16.000.000 |
3 | | 90 unit @ Rp 50.000 | 210 | 10 unit @ Rp 50.000 200 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 11.500.000 |
4 | | 10 unit @ Rp 50.000 140 unit @ Rp 55.000 | 60 unit | 60 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 3.300.000 |
5 | 50 unit @ Rp 60.000 | | 110 | 60 unit @ Rp 55.000 50 unit @ Rp 60.000 Jumlah Rp 6.300.000 |
3) MTKP
Tgl | Masuk/ Pembelian | Keluar/Penjualan | Sisa Persedian | Ket |
1 | 100 unit @ Rp 50.000 | | 100 Unit | 100 unit @ Rp 50.000 Jumlah Rp 5.000.000 |
2 | 200 unit @ Rp 55.000 | | 300 | 100 unit @ Rp 50.000 200 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 16.000.000 |
3 | | 90 unit @ Rp 55.000 | 210 | 100 unit @ Rp 50.000 110 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 11.050.000 |
4 | | 150 unit 110 * 55.000 40 * 50.000 | 60 unit | 60 unit @ Rp 50.000 Jumlah Rp 3.000.000 |
5 | 50 unit @ Rp 60.000 | | 110 unit | 60 unit @ Rp 50.000 50 unit @ Rp 60.000 Jumlah Rp 6.000.000 |
4) Rata-rata tertimbang
Tgl | Masuk/ Pembelian | Keluar/Penjualan | Sisa Persedian | Ket |
1 | 100 unit @ Rp 50.000 | | 100 Unit | 100 unit @ Rp 50.000 Jumlah Rp 5.000.000 |
2 | 200 unit @ Rp 55.000 | | 300 | 100 unit @ Rp 50.000 200 unit @ Rp 55.000 Jumlah Rp 16.000.000 : 300 = 53.333,33 |
3 | | 90 unit @ Rp 53.333,33 | 210 | 210 unit @ 53.333,33 Jumlah Rp 11.199.999,3 |
4 | | 150 unit @ Rp 53.333,33 | 60 | 60 unit @ 53.333,33 Jumlah Rp 3.199.999,8 |
5 | 50 unit @ Rp 60.000 | | 110 | 60 unit @ 53.333,33 50 unit @ 60.000 Jumlah Rp 6.199.999,8 |
Lengkapi latihan 11 pada buku latihan
D. Buku Sumber Pembelajaran
Darlis, Elmita. (2006). Modul 1 Mata Diklat KEWIRAUSAHAAN Kelas 11 (dua). Modul 1. Padang. SMK Negeri 9 Padang
__________. (2005). Mulai Bisnis Anda Petunjuk. Modul. Jakarta. Organisasi Perburuhan Internasional.
Mardiyatmo. (2006). Kewirausahaan. Jakarta. Yudhistira.
BAB III
“ANALISIS PERENCANAAN USAHA DENGAN ASPEK ADMINISTRASI USAHA”
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari aspek administrasi usaha
C. Kegiatan Belajar
1. Perizinan Usaha
a. Arti
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perseorangan maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha
b. Macam-Macam Izin Usaha
1) SIUP (Surat Perizinan Usaha Perdagangan)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang diberikan oleh mentri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha di bidang perdagangan dan jasa, baik perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN dan sebagainya dan berlaku selama 5 (lima) tahun
Untuk perusahaan kecil dan menengah SIUP diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten/kota setempat atas nama menteri dan berlaku tidak terbatas selama perusahaan tersebut masih menjalankan kegiatannya.
2) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap Perusahaan perlu mengurus SITU.
SITU dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi setempat sepanjang ketentuan-ketentuan undang-undang gangguan (HO/Hider Ordonnantie) mewajibkan.
Prosedur pengurusan SITU antara lain :
a) Pengusaha harus meminta izin tertulis pada para tetangga kiri, kanan, depan dan belakang pada tempat usaha berada
b) Apabila sudah memperoleh izin dari tetangga dan diketahui ketua RT, RW selanjutnya diteruskan ke kantor kelurahan/ desa dan kecamatan untuk membuat izin tempat usaha
c) Permohonan surat izin dari tetangga yang diketahui ketua RT, RW, lurah/kepala desa dan kecamatan. Selanjutnya diurus ke kabupaten/kota untuk memperoleh SITU. Surat izin tempat usaha SITU setiap setahun sekali dilakukan registrasi (daftar ulang)
d) Membayar biaya izin dan leges
3) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap wajib pajak harus mendaftar dirinya pada kantor Pelayanan Pajak setempat dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak), terhadap wajib pajak yang tidak mendaftar diri untuk mendapatkan NPWP akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, yaitu :
Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftar dirinya atau menyalahgunakan atau menggunakan hak tanpa NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan / atau denda setinggi-tingginya sebesar empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak bayar.
Pada umumnya yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan mendapatkan NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi
a. Setiap badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu : PT, CV, Firma, BUMN/BUMD, Persekutuan, Perseroan/perkumpulan kongsi, koperasi,yayasan/ lembaga dan bentuk usaha tetap
b. Setiap wajib pajak orang pribadi/perorangan yang mempunyai penghasilan neto di atas pengasilan kena pajak
c. Objek pajak yang harus dibayarkan
1) Pajak Pertambahan Nilai dan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak ini diberlakukan bagi pajak yang bermodal Rp 10 juta ke atas, atau melakukan / penyerahan barang / jasa dengan nilai lebih dari Rp 24 juta setiap tahun
2) Pajak Penghasilan Karyawan (PPh)
Semua perusahaan yang sudah berpenghasilan dalam jumlah tertentu akan terkena pajak. Bagi perusahaan kecil pihak ini meliputi seluruh penghasilan setelah dikurangi bermacam-macam biaya pengeluaran (biaya produksi, pemeliharaan dan lain-lain). Besarnya pungutan berbeda-beda tergantung besarnya penghasilan :
· > Rp 0 s/d Rp 10 juta, tarif pajak = 15 %
· > Rp 10 juta s/d Rp 50 juta, tarif pajak = 25%
· > Rp 50 juta ke atas, tarif pajak = 35%
3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak ini diberlakukan kepada perseorangan ataupun badan hukum yang mempunyai tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya berkewajiban membayar pajak yang telah ditetapkan oleh petugas Pajak Bumi dan Bangunan setempat.
Dokumen – dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :
a) Fotocopy Akta Pendirian / Akta perubahan terakhir
b) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha / Surat keterangan lain dari instansi yang berwenang
c) Fotocopy KTP / Kartu Keluarga / Paspor pengurus
d) Fotocopy kartu NPWP Kantor Pusat (yng berstatus cabang)
e) Surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya)
4) NRP (Nomor Register Perusahaan)
Nomor register perusahaan disebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP berfungsi untuk mendukung status perusahaan yang secara formal telah terdaftar di Diperindag. Jelasnya perhatikan contoh pada lampiran ini.
a) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab / pemilik
b) Fotokopi Akta Pendirian / Akta Perubahan terakhir dari notaris bagi perusahaan yang berbadan hukum
c) Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha / Surat Keterangan lain dan instansi yang berwenang
d) Fotokopi NPWP
5) NRB (Nomor Rekening Bank)
a) Persyaratan untuk mendapatkan nomor rekening bank adalah sebagai berikut :
i. Fotokopi KTP atau SIM
ii. Mengisi formulir dan contoh tanda tangan
b) Nomor rekening bank untuk perusahaan minimal 2 orang, yaitu:
i. Bendahara
ii. Manajer
c) Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NRB antara lain :
i. Fotokopi KTP / SIM dari penanggung jawab / pemilik
ii. Kartu contoh tanda tangan pimpinan perusahaan dan bendahara
iii. Tanda setoran
iv. Lembar pemberitahuan setoran
6) AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis mengenai dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau kegiatan terpadu / multisektor. Dengan kata lain. AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan AMDAL.
Dampak penting menurut penjelasan pasal 16 ditentukan antara lain oleh :
a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
b) Luas wilayah persebaran dampak
c) Lamanya dampak berlangsung
d) Intensitas dampak
e) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak
f) Sifat kumulatif dampak tersebut
g) Dapat terjadi pemulihan atau tidak (reversible atau irreversible)
Adapun yang mendasari AMDAL di antarannya :
i. Negara Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
ii. Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya
iii. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang penataan ruang
iv. Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air
v. Peraturan pemerintah no. 51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan
vi. Keputusan presiden RI no 23 tahun 1990 tentang Badan pengendalian dampak lingkungan
vii. Surat menteri
7) IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
IMB adalah ijin dari pemerintah untuk mendirikan bangunan di atas tanah milik perseorangan ataupun milik baan usaha yang akan digunakan untuk tempat kegiatan usaha.
8) Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
Akta pendirian perusahaan dari notaris ialah surat pernyataan dari notaris (pejabat pembuat akta) tentang pendirian suatubadan usaha (CV, PT, koperasi, dll)
c. Dokumen-Dokumen untuk Mengurus Surat Izin
1) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SITU antara lain :
a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Pasfoto 2 lembar ukuran 3 cm * 4 cm dari penanggung jawab / pemilik
c. Salinan akta pendirian yang dibuat notaris terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum seperti CV, firma, BUMN,BUMD, Perseroan Terbatas, koperasi dan sebagainya.
d. Surat lunas PBB
2) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SIUP tergantung pada jenis perusahaannya
a. Perusahaan yang berbentuk PT
b. Perusahaan yang berbentuk firma
c. Perusahaan berbentuk CV
d. Perusahaan yang berbentuk perseorangan
e. Perusahaan yang berbentuk koperasi
f. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO)
g. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Daerah
3) AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)
2. Surat Menyurat
a. Pengertian Surat
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud tertentu. Kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam perusahaan tau kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk intern maupun ekstern.
Surat sebagai alat komunikasi dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai duta atau wakil organisasi / perusahaan
2) Sebagai alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
3) Sebagai pedoman, misalnya surat yang berisi instruksi
4) Sebagai alat pengingat, misalnya surat yang telah diarsipkan
Meskipun pada zaman sekarang alat komunikasi sudah serba modern, tetapi surat-menyurat tetap merupakan salah satu faktor yang paling penting di dalam dunia usaha, sehingga surat-menyurat tetap diselenggarakan, baik dalam dunia mupun pemerintah.
b. Aneka Surat Bisnis
a.
Informasi tentang perusahaan penjual yang dicantumkan dalam
1) Nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
2) Gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli dan peralatan yang dipakainya
3) Pekerjaan / proyek yang pernah ditangani
4) Harapan atau prospek yang dikehendaki oleh penjual
b.
Di dalam
1) Nama dan jenis barang
2) Ciri-ciri khusus (spesifikasi) barang, yaitu : tipe ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-lain
3) Harga satuan
4) Potongan
5) Cara pembayaran
6) Cara penyerahan
7) Kemudahan yang mungkin diperoleh pembeli, seperti servis gratis, garansi dan lain-lain yang merupakan layanan purnajual (after sales service).
Selain menanyakan hal-hal di atas, di dalam surat permintaan penawaran calon pembeli meminta daftar harga dan katalog (bila barang bervariasi) dan keterangan teknis tentang barang berupa leaflet atau brosur. Untuk barang yang memungkinkan, calon pembeli dapat juga meminta dikirimi contoh barang yang sesungguhnya.
Melalui surat permintaan penawaran jasa, calon pembeli dapat menanyakan :
a) Bentuk layanan jasa yang dapat disajikan oleh penjual
b) Peralatan yang dipakai oleh penjual sebagai penunjang (kalau ada)
c) Harga potongan
d) Cara pembayaran
Dalam permintaan penawaran jasa,calon pembeli dapat juga meminta daftar harga (sesuai tngkat jasa yang akan diberikan). Biasanya semua telah tercantum di dalam prospektus yang sudah disiapkan oleh perusahaan penjual jasa. Permintaan penawaran sebaiknya tidak hanya diajukan kepada satu penjual, tetapi kepada beberapa penjual. Langkah ini ditempuh agar daftar harga dan keterangan yang terkumpul nantinya dapat dibandingkan satu sama lainnya.
c. Surat Penawaran
Surat penawaran adalah urat dari penjual kepad calon pembeli yang berisi penawaran barang atau jasa. Penawaran barang atau jasa dari penjual kepada calon pembeli dapat terjadi karena adanya permintaan penawaran dari calon pembeli atau dapat juga tanpa adanya permintaan penawaran dari calon pembeli. Karena itu surat penawaran dapat dibedakan atas dua macam :
1) Penawaran atas inisiatif penjual
2) Penawaran sebagai balasan surat permintaan penawaran
Surat penawaran yang dikirim oleh penjual atas inisiatif sendiri mempunyai kedudukan yang lemah karena surat jual itu belum tentu diharapkan oleh calon pembeli. Tidaklah mengherankan jika sambutan terhadap surat yang demikian itu umunya dingin. Namun hal ini merupakan tantangan bagi setiap koresponden yang menulis surat penawaran, yaitu mengusahakan bagaimana agar sambutan yang dingin itu berubah menjadi hangat. Sebuah surat penawaran atas inisiatif penjual dapat dikatakan berhasil bila surat itu tidak cepat masuk tempat sampah. Untuk itu isi surat penawaran perlu disusun sebaik mungkin agar pembaca merasa tertarik.
Oleh karena itu, surat penawaran haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Bahasa surat harus menarik
b) Isi surat tidak boleh bertentangan dengan kondisi barang atau jasa yang ditawarkan (pihak yang menawarkan tidak membuat)
c) Isi surat harus memotivasi pembaca agar ingin tahu lebih lanjut tentang sesuatu yang ditawarkan
d) Surat penawaran haru berisi keterangan yang lengkap dan sebaiknya dilampiri gambar-gambar
d. Promosi Penjualan
Banyak cara yang dilakukan oleh pengusaha dan produsen barang atau jasa untuk mempromosikan produk atau dagangannya. Sebagai contoh propaganda keliling, mengadakan pameran, membagi-bagikan contoh produk, melakukan demonstrasi pemakaian, mengiklankan produk barang atau jasa melalui media masa elektronik dan cetak.
Kata iklan berasal dari bahasa arab i’lan yang mempunyai makna sebagai :
1) Berita pesanan (mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda / barang dan jasa yang ditawarkan
2) Pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di media masa seperti surat kabar dan majalah
Iklan dapat dibagi atas dua macam, yaitu :
a) Iklan profit atau iklan komersial, yaitu iklan yang khusus mencari keuntungan finansial. Iklan profit juga disebut iklan promosi iklan inilah yang dipakai untuk menawarkan dan meningkatkan penjualan
b) Iklan nonprofit atau iklan nonkomersial, yaitu iklan yang tidak mencari keuntungan, misalnya : iklan kematian, iklan layanan masyarakat, dll
Media iklan dan bentuknya bermacam-macam, antara lain :
I. Majalah / koran bentuknya bisa iklan baris, bisa juga iklan kolom
II. Radio bentuknya bisa spot iklan, bisa juga pengumuman
III. Iklan TV bentuknya bisa running text (teks berjalan). Loose spot (spot ikla biasa), bisa juga blocking time (membeli waktu siaran sepanjang misalnya 1 jam)
e. Surat Pesanan dan balasannya
Surat pesanan (order) adalah surat dari pemesan atau pembeli kepada penjual yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu.
Pemesanan dilakukan setelah mengetahui informasi tentang barang atau jasa yang akan dibeli. Informasi tersebut diperoleh melalui surat peawaran, melalui iklan atau melalui petugas pemasaran (wiraniaga) dari perusahaan penjual. Informasi tersebut akan menjadi dasar pembuatan surat pesanan.
Dalam surat pesanan harus disebutkan dengan jelas, singkat dan sopan segala sesuatu yang menyangkut pesanan,yaitu :
1) Nama, jenis, tipe dan ciri-ciri lain barang yang dipesan
2) Jumlah atau banyaknya pesanan
3) Cara pembayaran
4) Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
5) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yangdiinginkan (kapan barang tiba)
f. Surat Penerimaan Pesanan
Apabila penjual medapat order dan semua persyaratan yang dikehendaki pemesan di dalam order itu disetujui oleh penjual, maka penjual dapat segera mengirimkan barang kepada pemesan. Tetapi alangkah baiknya kalau didahului dengan surat balasan yang berisi penerimaan pesanan.Manfaat balasan surat dari penjual kepada pemesan bagi kedua belah pihak sbb:
1. Pemesanan merasa tenang karena pesanannya dapat dipenuhi oleh penjual
2. Pemesanan tidak lagi mencari barang yang sama dari penjual yang lain
3. Pemesanan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum barang yang dipesannya tiba. Yaitu uang, alat angkut, gudang dan lainnya.
g. Surat Konfirmasi Pesanan
Dalam era kemajuan iptek dewasa ini berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media. Demikian juga untuk memesan barang. Selain dengan perantara surat, pemesanan juga dapat dilakukan dengan perantara telepon, teleks faksimili dan email-internet.
Pemesanan melalui telepon dan teleks masih lemah dasar hukumnya, karena tidak mempunyai bukti otentik dan tidak ada tanda tanga pemesan. Maka setelah menerima pesanan via telepon atau via teleks. Penjual perlu memastikan sejauh mana kebenaran pesan tersebut, caranya ialah dengan membuat surat disebut surat konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan berisi data tentang pesanan yang terdiri atas nama barang, jumlahnya, harga dan syarat jual beli lainnya seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan, cara pembayaran dan lain-lain
h. Surat Penolakan Pesanan
Penjual yang terpaksa menolak pesanan haruslah segera memberitahukan penaolaka itu kepada pemesan. Hal itu merupakan salah satu service pihak penjual terhadap calon pembeli. Surat penolakan pesanan harus barisi alasan yang logis dengan bahasa yang halus dan sopan agar hubungan baik dengan pemesan tetap terbina
i. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang
Surat referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila berhadapan dengan nasabah atau pelanggan yang masih baru. Surat referensi diperlukan oleh pihak penjual untuk mengetahui kredibilitas atau creditworthiness calon pembeli apakah memenuhi syarat untuk diberi kredit atau tidak.
j. Surat Pengiriman Pesanan
Setelah persyaratan jual beli disetujui oleh pihak pembeli dan penjual, barulah melaksanakan pengiriman pesanan. Surat pengiriman pesanan berisi pemberitahuan pengiriman pesanan dengan keterangan :
1. Berdasarkan order yang mana barang dikirim
2. Jenis barang apa saja yang dikirim
3. Berapa jumlah barang yang dikirim
4. Dengan alat angkut apa barang dikirim
5. Dokumen apa saja yang dilampirkan bersama surat pengiriman pesanan itu
Dibawah inidiuraikan tentang dokumen barang yang sering dilampirkan bersama surat pengiriman barang sesuai dengan kasusnya :
a) Dalam pengiriman biasa, bersama surat pengiriman pesanan harus dilampirkan faktur dan surat pengantar barang. Faktur merupakan tanda bukti penjualan barang, surat pengantar merupakan tanda bukti penyerahan barang.
b) Bila barang dikirim melalui perusahaan pegangkutan (darat, laut dan udara) harus ada surat muatan barang atau surat angkutan barang. Nama surat angkutan barang berbeda-beda sesuai dengan alat angkutnya antara lain :
1) Surat jalan, bila barang diangkut dengan kendaraan darat
2) Bill of lading (B/L) atau konosemen, bila barang diangkut dengan kapal laut
3) Air way bill (AWB), bila barang diangkut dengan pesawat udara
4) Bila barang yang dikirim perlu dirinci, harus dibuat daftar rincian barang (packing list) sesuai dengan data yang tertera di dalam faktur
5) Bila pemesanan telah melakukan pembayaran (sebagian atau lunas) penjual harus melampirkan kuitansi
6) Bila barang yang dikirim itu diasuransikan, penjual dapat melampirkan polis asuransi atau surat pertanggungan asuransi
3. Pencatatan Transaksi
a. Penggolongan Transaksi Perusahaan
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu terdiri atas bermacam-macam transaksi, misalnya transaksi pembelian barang, pembelian perlengkapan, pembayaran utang, penjualan barang, penerimaan tagihan dan sebagainya. Transaksi itu terjadi berulang-ulang.
Untuk perusahan yang bergerak / menghasilkan jasa, yaitu menyediakan dan menjual jasa, tidak memiliki persediaan barang dagang. Perusahaan jasa hanya menyediakan barang berupa perlengkapan dan peralatan untuk melayani pihak lain yang memerlukan. Penghasilan perusahaan jasa adalah berupa penerimaan dari pihak lain, sebagai imbalan atau pembayaran atas jasa yang diserahkan perusahaan. Termasuk dalam penggolongan perusahaan jasa adalah konsultan, bengkel, servis dan lain-lain.
Untuk perusahaan industri yang menghasilkan produk berupa barang, kegiatan yang ada di dalamnya adalah membeli bahan baku, mengolah bahan baku dalam proses produksi, kemudian menjual hasil produksinya. Contoh : perusahaan tekstil, perusahaan mebel, perusahaan genting dan sebagainya. Semakin besar perusahaan, semakin banyak transaksi yang terjadi pada satu periode. Untuk itu, perlu dibuat pencatatan transaksi yang teliti, cermat dan sistematis. Untuk memudahkan dalam membuat ringkasan dan penyusunan laporan keuangan, transaksi-transaksi yang sejenis atau transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama, dikelompokkan dan dicatat dalam suatu daftar khusus yang disebut perkiraan. Transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos kas, baik itu penambahan maupun pengurangan uang kas dicatat pada perkiraan kas. Begitu pula transaksi yang mengakibatkan perubahan utang, dicatat pada perkiraan utang. Dengan demikian, akan terdapat perkiraan kas, piutang, utang, perlengkapan peralatan da sebagainya.
b. Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi
Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam perusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Transaksi yang terjadi pada perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya pada umumnya sama. Transaksi-transaksi itu antara lain :
1) Penerimaan uang tunai atau barang dari pemilik sebagai setoran modal
2) Pembelian perlengkapandan peralatan secara tunai atau secara kredit
3) Pembayaran utang kepada kreditur
4) Penjualan jasa atau barang secara tunai atau kredit
5) Penerimaan
6) Pembayaran beban
Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi meliputi :
a) Pembelian
Dalam perusahaan, pembelian meliputi pembelian barang persediaan dan pebelian barang atau jasa yang diperlukan. Pembelian barang secara kredit dicatat debet pada perkiraan pembelian dan kredit pada perkiraan utang usaha.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
2 Jan | 2005 | Pembelian | 511 | Rp 500.000 | |
| | Utang usaha (pembelian kertas HVS dari TB Sampurna) | 211 | | Rp 500.000 |
Apabila perusahaan tidak puas dengan kualitas barang, maka dengan persetujuan penjual dapat diminta pengurangan harga. Perkiraan yang dipergunakan untuk mencatatnya disebut retur pembelian dan pegurangan harga
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
11 Jan | 2005 | Utang usaha | | Rp 50.000 | |
| | Retur pembelian dan pengurangan usaha | | | Rp 50.000 |
b) Pengeluaran uang
Pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar, tergantung pada syarat jual beli yang disepakati. Pembayaran utang dicatat debet pada perkiraan utang dan kredit pada perkiraan kas.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
20 Jan | 2005 | Utang usaha | 211 | Rp 450.000 | |
| | Kas (Pembelian kertas HVS dari TB Sampurna) | 111 | | Rp 450.000 |
c) Penjualan
Pada saat penjual menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan penjualan, dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Bila penjualan dilakukan secara kredit ataupun dibayar di belakang, maka pencatatan transaksi adalah sebagai berikut :
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
18 Jan | 2005 | Piutang usaha | 121 | Rp 600.000 | |
| | Penjualan | 212 | | Rp 600.000 |
Apabila terjadi pengembalian barang dagangan yang dijual karena ada sesuatu hal maka akan dicatat :
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
23 Jan | 2005 | Retur penjualan dan pengurangan harga | 412 | Rp 60.000 | |
| | Piutang usaha | 121 | | Rp 60.000 |
d) Penerimaan uang
Penjualan akan diikuti dengan penerimaan uang. Kapan diterimanya uang tergantung pada persetujuan yang sudah disepakati.Penerimaan uang ditulis di sebelah debet pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan piutang usaha.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
27 Jan | 2005 | Kas | 111 | Rp 540.000 | |
| | Piutang usaha | 121 | | Rp 540.000 |
Bukti Transaksi
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi yang kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti itulah suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan secara rinci mengenai jenis barang atau jasa, jumlah ukuran dalam satuan uang serta pihak-pihak yang terkait dalam transaksi yang bersangkutan. Selain itu, bukti transaksi juag menerangkan mengenai sifat transaksi, apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti tansaksi :
i. Kuitansi
Bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran
ii. Cek
Surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk membayarkan sejumlah uangyang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang namanya disebut dalam cek
iii. Bilyet Giro
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam giro bilyet.
iv. Faktur
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang yang dijual.
v. Nota Kontan
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kontan. Informasi yang ada pada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang mengeluarkan nota, nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, banyaknya, harga satuan da total harga.
vi. Nota kredit / Debit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan harga barang, karena sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan. Dengan demikian, nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Sedangkan apabila barang yang diterima oleh pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan, maka pembeli dapat menyampaikan nota kepada penjual yang berisi pengiriman kembali barang yang rusak atau meminta pengurangan harga. Nota ini dinamakan nota debet.
vii. Bukti Memo
Bukti transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan, misalnya, bukti memo untuk mencatat terjadinya utang gaji, penarikan cek dan sebagainya.
4. Pencatatan Transaksi Keuangan
Transaksi keuangan adalah kejadian atau situasi lain mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh itu harus dicatat. Transaksi dalam perusahaan harus diukur. Alat pengukur transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Oleh karena itu, hanya transaksi yang bernilai uang saja yang harus dicatat, misalnya membayar rekening telepon sebesar Rp 250.000,00 membeli barang dagangan tunai sebesar Rp 1.000.000,00 dan sebagainya.
Jumlah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akam selalu sama dengan sumber pembelanbjaan. Kekayaan tersebut juga aktiva atau harga aset, sehingga dapat digambarkan seperti berikut.
AKTIVA = SUMBER PEMBELANJAAN
Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kreditor dan dari pemilik. Bagi perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditor mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk mengembalikan. Oleh karena itu, sumber pembelanjaan dan kreditor tersebut dengan kewajiban atau utang. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal. Perusahaan tidak mempunyai kewajiban mengembalikan setoran modal pemilik. Namun, sewaktu-waktu pemilik dapat kmenarik kembali setoran modalnya. Bahkan, jika perusahaan memperoleh laba, maka laba menjadi hak dari pemilik. Dari keterangan tersebut dapat digambarkan perluasan persamaannya, yaitu sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sudah menjadi kebiasaan untuk menepmpatkan kewajiban sebelum modal, oleh karena itu hak kreditor memang lebih didahulukan. Semua transaksi usaha akan mempengaruhi posisi keuangan, sehingga setiap transaksi dapat dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap ketiga unsur dalam persamaan akuntansi.ebagai ilustrasi, berikut ini contoh perusahaan angkutan yang didirikan oleh tuan Purnomo dalam bentuk perseorangan,
yang diberi nama perusahaan Taxi SELAMAT. Transaksi atau kelompok transaksi yang terjadi selama bulan pertama adalah sebagai berikut :
a) Pada tanggal 2 Maret 2004, Tuan Purnomo menyetor Rp 40.000.000,00 pada rekening terpisah untuk pendiriasn perusahaan taxi SELAMAT
b) Pada tanggal 4 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membeli mobil dan peralatan lain secara tunai dengan harga RP 12.000.000,00
c) Tanggal 6 Maret membeli secara kredit oli, minyak rem dan bermacam-macam perlengkapan seharga Rp 650.000,00
d) Tanggal 15 Maret 2004 membayar utang sebesar Rp 300.000,00
e) Pendapatan jasa taxi yang diterima sampai 31 Maret 2004 adalah Rp 8.000.000,00
f) Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sampai 31 Maret 2004 adalah :
Gaji | Rp 1.750.000 |
Bendin | Rp 500.000 |
Makanan dan Minuman | Rp 250.000 |
Serba-serbi | Rp 500.000 |
Jumlah | Rp 3.000.000 |
g) Tanggal 31 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membayar cicilan pokok utang sebesar Rp 150.000
h) Tanggal 31 Maret 2004, Tuan Purnomo mengambil Rp 1.000.000 untuk pribadi, maka pencatatan transaksi adalah sebagai berikut .
Aktiva | Kewajiban + Modal | Keterangan | |||||
Tgl Kas | Perlengkapan | Kendaraan | Utang Bank | Utang Dagang | Modal Purnomo | Keterangan | |
2/04 4/04 | a b | 40.000.000 12.000.000 | | 12.000.000 | | 40.000.000 | Modal Awal |
6/04 | c | 28.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 650.000 | 40.000.000 | Beli perlengkapan |
15/04 | d | 28.000.000 -300.000 | 650.000 | 12.000.000 | 650.000 -300.000 | 40.000.000 | Melunasi hutang |
31/04 | e | 27.700.000 8.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 | 40.000.000 8.000.000 | Pendpt jasa taxi |
31/04 | f | 19.700.000 -3.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 | 32.000.000 -3.000.000 | Biaya serba-serbi |
31/04 | g | 16.700.000 150.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 -150.000 | 29.000.000 | Penerimaan cicilan utang |
31/04 | h | 16.550.000 1.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 200.000 | 29.000.000 -1.000.000 | Prive Purnomo |
| | 15.550.000 | 650.000 | 12.000.000 | 200.000 | 28.000.000 | |
Dari transaksi yang telah disusun di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat neraca sebagai berikut :
PERUSAHAAN TAXI SELAMAT NERACA 31 MARET 2004 | |||
Aktiva | Kewajiban dan Modal | ||
Aktiva Lancar | | Kewajiban | |
Kas | 15.550.000 | Utang Dagang | 200.000 |
Perlengkapan | 650.000 | Total Kewajiban | 200.000 |
Aktiva Lancar | 16.200.000 | | |
| | Modal | |
Aktiva Tetap | | Modal Purnomo | 28.000.000 |
Kendaraan | 12.000.000 | Total Kewajiban + Modal | 28.200.000 |
Total Aktiva | 28.200.000 | | |
Pendapatan dan biaya usaha dicatat sebagai penambahan dan pengurangan modal. Pendapatan dan biaya tersebut dipilah-pilah dan dijadikan tersendiri dalam perhitungan rugi laba.
Perusahaan Taksi SELAMAT Perhitungan Rugi/Laba Maret 2004 |
| |||
Pendapatan Usaha | | 8.000.000 |
| |
Beban Usaha : | | |
| |
Gaji | 1.750.000 | |
| |
Bensin | 500.000 | |
| |
Makanan dan Minuman | 250.000 | |
| |
Serba-serbi | 500.000 | |
| |
| | 3.000.000 (-) |
| |
Laba Bersih | | 5.000.000 |
| |
Perusahaan Taksi SELAMAT Laporan Penambahan Modal 31 Maret 2004 | ||||
Modal Purnomo, 2 Maret 2004 | | 40.000.000 | ||
Laba Bersih sebulan | 5.000.000 | | ||
Pengambilan Prive | (1.000.000) | | ||
Penambahan modal bersih | | 4.000.000 (+) | ||
Modal Purnomo, 31 Maret 2004 | | 44.000.000 | ||
Neraca, perhitungan rugi/laba dan laporan perubahan modal sebagai keseluruhan laporan keuangan. Ini merupakanj hasil akhir proses akuntansi. Laporan keuangan berisi informasi yang diperlukan guna pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan tentang perusahaan yang bersangkutan.
Transaksi keuangan adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh karena itu, harus dicatat secara sistematis dan teliti, sampai kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan
5. Pajak Pribadi dan Pajak Usaha
a. Pengertian pajak
Pajak adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dan dapat dipaksakan karena berdasarkan undang-undang dan pemerintah tidak memberikan balas jasa secara langsung. Ciri – ciri pajak adalah :
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2) Pajak dipungut oleh pemerintah
3) Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
4) Pemungutan pajak dapat dipaksakan
5) Jasa timbal (kontra prestasi) tidak dapat ditunjukkan secara langsung
b. Pajak penghasilan
Setiap subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut wajib pajak. Subjek pajak meliputi :
1. Orang pribadi (di dalam negeri atau di luar negeri)
2. Badan, yang terdiri dari PT, CV, BUMN, BUMD, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dana pensiun dan badan usaha lainnya
3. Bentuk usaha tetap
Bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang dapat berupa :
a) Tempat kedudukan manajemen
b) Cabang perusahaan
c) Kantor perwakilan
d) Gedung kantor
e) Pabrik
f) Bengkel
g) Pertambangan dan penggalian sumber alam
h) Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan kehutanan
i) Konstruksi, instalasi dan perakitan
j) Agen asuransi
Pajak penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang berkewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak tersebut dimasudkan untuk tidak dilimpahkan kepada subjek pajak lainnya.
Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Penghasilan dalam undang-undang ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuan seseorang.
Penghasilan yang diterima wajib pajak dapat berupa :
1) Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti gaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara dan sebagainya
2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan
3) Penghasilan dari modal, yang berupa harta bergerak ataupun harta tak bergerak, sepereti bunga, deviden, royalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak yang tidak dipergunakan untuk usaha, dan sebagainya
4) Penghasilan lain-lain. Seperti pembebasan utang, hadiah dan sebagainya.
c. Pajak Penghasilan Menurut Pasal 21
Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dikenakan bagi wajib pajak yang bekerja pada instansi pemerintah dan swasta di dalam negeri.
Penghasilan kena pajak | = | Penghasilan neto – penghasilan tidak kena pajak (PTKP) |
Penghasilan neto | = | Penghasilan bruto – (biaya jabatan + iuran pensiun atau iuran hari tua) |
Berikut ini dikemukakan komponen yang menjadi dasar dalam penghitungan pajak penghasilan, antara lain :
1. Biaya jabatan @ sebesar 5 % dari penghasilan bruto atau maksimal Rp 1.296.000,00 per tahun atau Rp 108.000,00 perbulan
2. Iuran pensuiun atau tunjangan hari tua sebesar 5 % dari penghasilan bruto atau maksimal Rp 432,00 per tahun atau Rp 36.000,00 per bulan
3. Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dengan ketentuan :
a) Rp 2.880.000,00 untuk diri wajib pajak pribadi
b) Rp. 1.440.000,00 untuk wajib pajak kawin
c) Rp 1.440.000,00 ta,bahan untuk setiap anggotaq keluarga yang sedarah (anak) dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tangungan sepenuhnya paling lama banyak 3 orang untuk setiap keluarga
d) Rp 2.880.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.
Berikut ini adalah tarif pajak yang berlaku :
1) Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak |
Sampai dengan Rp 25.000.000,00 | 5% |
Di atas Rp 25.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000 | 10% |
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000 | 15% |
Di atas Rp 100.000.000 sampai dengan Rp 200.000.000 | 25% |
Di atas Rp.100.000.000 | 35% |
2) Untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk badan usaha tetap :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak |
Sampai dengan Rp 50.000.000,00 | 10% |
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000 | 15% |
Di atas Rp 100.000.000 | 30% |
Ø Pajak adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dapat dipaksakan karena didasarkan undang-undang dan pemerintah tidak memberikan balas jasa secara langsung
Ø Pemungutan pajak dilakukan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
6. Membuat Pembukuan Sederhana
Pembukuan sederhana adalah suatu cara pencatatan transaksi yang tidak memerlukan analisis lebih dahulu. Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada kegiatan :
a. Pencatatan transaksi
b. Penyusunan neraca
c. Penyusunan laporan rugi laba
Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1) Pencatatan transaksi
Dalam pembukuan yang sederhana, transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat dalm buku-buku, antara lain seperti berikut :
a) Buku kas
Buku ini berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi yang dilakukan secara tunai. Contoh buku kas :
BUKU KAS
Tgl | No Bukti | Keterangan | Masuk | Keluar | Saldo |
| | | | | |
b) Buku harian umum
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam buku kas, misalnya transaksi pembelian kredit, penjualan kredit, retur pembelian dan retur penjualan. Contoh buku harian :
BUKU HARIAN UMUM
Tgl | No Bukti | Keterangan | Debet | Kredit |
| | | | |
c) Buku pembantu (buku tambahan)
Terdiri dari buku piutang untuk mencatat perubahan piutang kepada setiap debitur dan buku utang untuk mencatat perubahan utang kepada setiap kreditor.
BUKU PIUTANG
Nama : UD Makmur
Tgl | No Bukti | Ket | Masuk | Keluar | Saldo |
1/01 | 05 | Saldo | - | - | 2.000.000 |
8/01 | 05 | Diterima KM 03 | - | 1.200.000 | 800.000 |
16/01 | 05 | Penjualan faktur 076 | 1.000.000 | | |
BUKU UTANG
Nama : UD Makmur
Tgl | No Bukti | Ket | Masuk | Keluar | Saldo |
5/01 | 05 | Saldo | - | - | 3.000.000 |
20/01 | 05 | Dibayar KK 21 | - | 2.000.000 | 1.000.000 |
16/01 | 05 | Faktur No. 511 | 1.700.000 | - | 2.700.000 |
Untuk memudahkan pencarian data dari buku kas selama satu bulan, maka sebaiknya setiap bulan dibut ikhtisar kas.
2) Penyusunan neraca
Penyusunan neraca dilakukan atas dasar data yang terdapat dalam neraca awal periode, ikhtisar buku kas, data inventaris (hasil perhitungan dan pemeriksaan akhir periode)dan buku pembantu.
Unsur-unsur neraca terdiri dari berikut ini :
a) Harta yang berupa
Ø Kas
Ø Piutang
Ø Persediaan perlengkapan
Ø Peralatan
b) Utang yang terdiri dari
· Utang per 31 Januari tahun berjalan
· Utang listrik
· Utang gaji
c) Modal
Selisih antara total harta dengan total utang
Harta | = | Kewajiban + modal |
Harta | = | Kewajiban + modal + Pendapatan – biaya |
Harta + Biaya | = | Kewajiban + modal + pendapatan |
Contoh neraca :
PT UTAMA KARYA
NERACA
Per 31 Januari 2005
Harta | Kewajiban dan Modal | ||
Kas | xxx | Kewajiban | |
Piutang Dagang | xxx | Utang Dagang | xxx |
Persediaan barang | xxx | Utang listrik dan telepon | xxx |
Perlengkapan kantor | xxx | Utang gaji | xxx |
Peralatan | xxx | Modal | xxx |
| xxx | | xxx |
| | | |
| | | |
3) Penyusunan laporan rugi laba
Laba rugi dihitung dengan cara mengumpulkan data dari buku harian, dikaitkan dengan data neraca awal periode dan data inventarisasi pada akhir periode. Untuk menghitung penghasilan yang diperoleh dari data buku harian umum.
Data untuk menghitung harga pokok barang yang dijual adalah nilai persediaan awal yang terdapat dalam neraca awal periode dan pembelian tunai hádala buku kas, pembelian kredit dalam pembelian serta retur pembelian dalam buku harian umum. Sementara itu, persediaan barang pada akhir periode diperoleh dari data inventarisasi. Setelah data penghasilan penjualan, harga pokok barang yang dijual dan beban usaha dihitung, maka data tersebut disusun dalam bentuk laporan laba rugi.
Untuk mengecek ketelitian perhitungan dan pencatatan laba rugi, sebaiknya dihitung dengan dua cara berikut:
a) Menbandingkan antara modal awal (perneraca awal) dengan jumlah modal akhir (dalam neraca akhir)
Contoh :
Modal per 31 Januari 2005 (neraca 1 Jan 2005) | 1.000.000 |
Neraca per 31 Des 2005 (neraca 31 Des 2005) | 1.500.000 |
Penambahan modal | 500.000 |
Pengambilan prive | (100.000) |
Laba yang diperoleh pada periode 2005 | 400.000 |
b) Dengan menghitung laba atau rugi secara terperinci
Hasil perhitungan ini harus sama dengan laba-rugi menurut perbandingan modal. Mengenai perhitungan laba-rugi kedua ini akan dijelaskan tersendiri.
Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada kegiatan:
Ø Pencatatan transaksi
Ø Penyusunan neraca
Ø Penyusunan laba-rugi
BAB IV
“PERENCANAAN USAHA YANG DIANALISIS ASPEK PEMASARAN”
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari aspek pemasaran
C. Kegiatan Belajar
1. Seni Menjual dan Teknik Menjual
a. Seni Menjual
Dunia perdagangan saat ini sarat dengan persaingan. Kondisi tersebut di satu sisi akan berakibat munculnya kebingungan konsumen terhadap macam-macam produk yang ditawarkan, karena produk tersebut kadang-kadang hampir mirip, baik kegunaan , kualitas maupun harganya. Di sisi lain, kondisi ini juga mnenjadi tantangan bagi para penjual untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya dan akhirnya memenangkan persaingan.
Apabila kita ingin menjadi penjual yang sukses, maka kita harus mempersiapkan diri kita sebaik mungkin agar kita dapat mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan di depan pelanggan kita., sehingga mereka bersedia membeli produk yang kita tawarkan dan seterusnya kita akan bisa mendapatkan pembeli sebanyak mungkin. Untuk itu, kita perlu mempelajari seluk – beluk penjualan, baik secara teori maupun praktik.
1) Pengertian Salesmanship (Seni Menjual)
Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kho Hwat Yoe, ilmu menjual adalah suatu seni dalam dagang dan hidup untuk dapat mempengaruhi orang-orang supaya berpikir, merasakan dan melakukan kehendak kita, sehingga mereka merasa mendapat keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang kita tawarkan.
2) Seluk Beluk Ilmu Menjual
a) Manfaat Ilmu Menjual
Menjual ialah suatu masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual memerlukan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Dengan memiliki ilmu menjual, penjual dapat melakukan tugas lebih baik dengan langganannya. Jadi manfaat ilmu menjual adalah :
i. Memperlancar tugas penjual dalam melakukan kegiatan dagang
ii. Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang timbul di tengah kegiatan jual beli
iii. Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam negeri maupun luar negeri
iv. Meningkatkan omset penjualan
Bagi penjual, dengan mempelajari dan memiliki ilmu menjual mereka akan lebih mudah untuk memulai usahanya sampai puncak keberhasilannya dan dengan mempelajari ilmu menjual, maka diharapkan segala rintangan dalam usaha/bisnis dapat disingkirkan
b) Objek Ilmu Menjual
Terdapat dua objek atau sasaran yang ingin dijangkau dari ilmu menjual :
1) Penjual
Sebelum melakukan penjualan barang /jasa, seorang penjual harus mengenali dan mengetahui keadaan dirinya terlebih dahulu, yaitu yang menyangkut keadaan fisik, seperti penglihatan, pendengaran, nada suara, gaya bicara serta penampilan, yang kesemuanya itu akan memperlancar dan mempermudah penjual dalam menghadapi pelanggannya.
2) Barang atau jasa yang dijual
Untuk mempercapat proses terjadinya penjualan, maka sebelum melakukan penjualan, penjual harus mengenali dan mengetahui dahulu seluk beluk barang atau jasa yang akan dijual, yaitu antara lain sifat, guna dan spesifikasi dari barang/jasa yang ditawarkannya, sehingga penjual siap ketika suatu saat dihujani pertanyaan calon pembeli mengenai barang/jasa yang ditawarkannya.
b. Teknik Menjual
Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan teknik-teknik menjual. Teori-teori ini mengajarkan bagaimana mengawali dan mengakhiri proses penjualan dengan sukses, yaitu dari menarik minat calon pembeli sampai pada memberikan kepuasan kepada pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Salah satu teori menjual yang akan dikemukakan adalah teori AIDAS.
Teori ini menerangkan dengan rinci mengenai tahapan-tahapan teori AIDAS adalah sebagai berikut :
1) Attention (Perhatian)
Pada tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan penawaran yang dilakukan calon penjual. Untuk mendapatkan perhatian dari calon pembeli, penjual harus memperhatikan sikap, tindak, tanduk, bahasa, cara berbicara, dan cara berpakaian. Kesan pertama yang baik akan berpengaruh positif pada terjadinya penjualan.
2) Interest (Minat)
Pada tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat yang semakin kuat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, menanamkan kepercayaan kepada calon pembeli agar merasa dirinya sebagai orang penting, memberikan jalan untuk mempermudah pembeli membuat keputusan serta melakukan pendekatan kepada calon pembeli.
3) Desire (Keinginan)
Hal-hal yang dapat mempengaruhinya, antara lain faktor pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, status sosial, dan sebagainya. Untuk itu, pada tahap ini penjual harus bisa meyakinkan kepada pembeli dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon pembeli apabila calon pembeli membeli produk yang ditawarkan serta kerugian yang dialami jika tidak membeli produk tersebut.
4) Action (Tindakan)
Pada tahap ini, penjual harus meyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat.
5) Satisfaction (Kepuasan)
. Untuk itu, seorang penjual yang baik adalah penjual yang mampu dan mau mengarahkan, membimbing dan memberi petunjuk tentang kegunaan maupun efek samping dari produk yang ditawarkan.
Keterampilan Penjual
Profesi penjual adalah profesi yang cukup terhormat saat ini, bukan lagi profesi yang dianggap rendah seperti pandangan masyarakat tradisional. Banyak orang sukses karena memilih pekerjaan ini. Bahkan, profesi ini merupakan profesi keahlian yang tidak mungkin digantikan dengan mesin.
Seorang penjual yang terampil dan profesional dalam menjual adalah :
a. Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan pembeli
b. Memiliki suatu kebanggaan terhadap profesinya
c. Mau belajar untuk menambah pengetahuan dalam menjual
d. Memiliki standar ekstra yang tinggi dalam menjual
e. Tidak menyalahi janji jika menjual
f. Memahami bahwa pekerjaan menjual berarti melayani
g. Menjaga keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya dalam menjual
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain :
1. mampu berkomunikasi
2. penuh inisiatif
3. berpikir kreatif
4. penuh perhatian
5. tidak mudah putus asa
6. menarik, mudah bergaul dan selalu gembira
7. sopan santun, lurus hati dan disiplin
8. ketajaman daya ingat
9. bijaksana
v Peranan seorang penjual sangat dominan, karena mereka dibutuhkan untuk menjaga berputarnya roda industri perusahaan
v Agar bisa menjadi penjual yang sukses dan mampu memenangkan persaingan, maka seorang penjual harus mempersiapkan dirinya, mempelajari seluk-beluk penjualan, baik teori maupun praktek
UJI KOM PETENSI |
Peragakanlah, cobalah menawarkan suatu produk kepada temanmu dengan menggunakan teori AIDAS! Berhasil atau gagal? Lakukan secara berulang-ulang |
2. Promosi dan Teknik Promosi
a. Promosi
1) Pengertian Promosi
Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Promisi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen, baik langsung maupun tidak tidak langsung. Diharapkan dengan promosi, perusahaan akan dapat meningkatkan penjualan. Meningkatnya penjualan berarti meningkatnya pula keuntungan.
.
2) Tujuan Promosi
Kegiatan promosi yang sejalan dengan rencana pemasaran serta dapat dikendalikan dengan baik sudah jelas dapat meningkatkan penjualan produk.
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya promosi antara lain :
a) Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen
b) Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk
c) Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang dipromosikan
d) Mempertahankan merek produk perusahaan
3) Sasaran Promosi
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai berikut :
a) Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk
b) Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
c) Para pemakai produk pada waktu sekarang
d) Masyarakat yang mempunyai daya beli
e) Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya
f) Pemerintah yang memerlukan produk dari perusahan yang bersangkutan
g) Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk membelinya
Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka diharapkan promosi dapat memberikan keuntungan yang berupa berikut ini :
i. Meningkatnya omset penjualan produk
ii. Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli
iii. Membentuk produk motives dan patronage motives
iv. Produk menjadi lebih terkenal
v. Meningkatnya produksi perusahaan
vi. Meningkatnya laba perusahaan.
b. Teknik Promosi
Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi. Bauran promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting dalam promosi, yaitu advertensi, personal selling, sales promotion dan publicity. Promosi dengan cara ini dianggap paling baik oleh perusahaan untuk menawarkan produknya
1. Advertensi (Periklanan)
. Ada banyak media yang bisa digunakan perusahaan untuk melaksanakan advertensi, yaitu antara lain radio, televisi, surat kabar, majalah umum dan majalah khusus. Berdasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi di luar rumah, yaitu berupa papan reklame.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di dalam memilih jenis media yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut :
a) Biaya
Perlu diketahui juga, tarif pemasangan setiap media berbeda -beda
b) Produk
Menentukan media yang paling menguntungkan dan dapat memperagakan produknya sebaik mungkin
c) Pesan
Pesan mudah diterima dan dimengerti serta diingat oleh konsumen
d) Sifat media yang dituju
Memilih media yang paling efektif dan efisien dalam bekerja
Untuk penyajian advertensi, setiap perusahaan perlu memperhatikan persyaratan, di antaranya adalah :
1) Harus dapat menimbulkan perhatian consumen
2) Harus dapat menarik consumen
3) Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli
Agar penyusunan advertensi lebih efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan memperhatikan langkah-langkah dalam menyusun advertensi, di antaranya seperti berikut ini :
i. Tetapkan maksud dan tujuan
ii. Tentukan siapa yang akan menggunakan produk yang diiklankan
iii. Tentukan tempat, jumlah dan kebiasaan konsumen yang akan dituju
iv. Persiapkan kata-kata dan bahasa, gambar, layout, dan penyajian advertensi
v. Pilih media yang akan digunakan
vi. Siapkan tenaga ahli yang akan menyusun advertensi
vii. Sediakan biaya yang diperlukan
viii. Lakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan advertensi
2. Personal Selling
Personal selling adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan dapat terjual. Dengan bertatap muka, diharapkan bisa menimbulkan komunikasi timbal balik untuk membina hubungan yang baik antara produsen dengan konsumen.
Personal selling Sangat di butuhkan oleh perusahaan dalam usahanya :
a. Menciptakan kepercayaan
Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli terhadap barang yang ditawarkan
b. Peragaan
Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum dikenal konsumen
c. Pembelian yang sifatnya sekali-sekali
Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-kali saja dibeli oleh konsumen
d. Produk yang mempunyai nilai per unit sangat tinggi
Personall seling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun ukuran disesuaikan dengan permintaan consumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya
e. Produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan
Personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun ukuran disesuaikan dengan permintaan consumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya.
Adapun yang menjadi ciri-ciri dari kegiatan personal selling adalah sebagai berikut :
1. Hubungan akrab
Penjual harus menggunakan keahliannya untuk memproleh rasa simpati dari pembeli, misalnya memuji para pembeli, sehingga akan terbentuk hubungan yang akrab dengan pembeli
2. Hubungan langsung
Hubungan langsung akan menyebabkan adanya kebutuhan saling mengamati sifat penjual dengan pembeli dan mengadakan penyesuaian secara langsung
3. Adanya tanggapan
Personal selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan penjual, memberi reaksi dan tanggapan, walaupun reaksi tersebut hanya merupakan statu persyaratan ucapan terima kasih
3. Sales Promotion
Ada beberapa alat-alat yang biasa digunakan untuk sales promotion. Dalam mempergunakan alat-alat tersebut harus dipertimbangkan jenis pasar, sasaran yang dituju, keadaan pesaing dan biaya.
Alat –alat dalam sales promotion. Dalam mempergunakan alat-alat tersebut harus di pertimbangkan jenis pasar, sasaran yang dituju, keadaan pesaing dan biaya.
Alat-alat dalam sales promotion itu antara lain sebagai berikut:
a. Sampel/contoh, yaitu diberikan produk contoh secara gratis kepada konsumen, dengan harapan mereka menyukainya sehingga melakukan pembelian ulang.
b. Kupon/voucher, yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu
c. Premi, yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau bahkan gratis, sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut
d. Paket harga, yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga biasa
e. Tawaran uang kembali (money-refun offer) yaitu tawaran pengembalian uang jika terjadi ketidaksesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian
f. Promosi dagang (trade promotion), yaitu penawaran potongan harga pada setiap pembelian selama jangka waktu tertentu
g. Pameran dagang
h. Kontes, yaitu mengundang konsumen untuk ikut perlombaan melakukan sesuatu
i. Undian, misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama produk/perusahaan untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah
4. Publicity
Publicity adalah upaya pengaturan ruang editorial agar terpisah dari ruang lainnya di semua media yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon konsumen suatu produksi perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan. Publicity merupakan bentuk hubungan kemasyarakatan sehingga sering disebut public relation. Alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan publicity adalah sebagai berikut.
a. Jumpa pers (press relation)
Pertemuan antara wartawan dengan produsen untuk memberikan informasi untuk dimuat dalam media masa agar menarik perhatian masyarakat terhadap produk dan jasa
b. Publisitas produk (product publicity)
Usaha mempublikasikan produk khusus
c. Komunikasi perusahaan (corporate communication)
Komunikasi intern dan ekstern dalam upaya menciptakan rasa saling pengertian di antara perusahaan.
d. Pendekatan (lobbying)
Kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung atau menghapuskan peraturan/UU
e. Bimbingan (conselling)
Pemberian bimbingan kepada manajemen tentang masalah kemasyarakatan, posisi perusahaan maupun citra perusahaan.
Tujuan publicity adalah untuk :
1) Meyakinkan para konsumen tentang suatu produk atau perusahaan
2) Meningkatkan citra produk dan perusahaan
Selanjutnya, penyusunan publisitas dilakukan dengan tahapan-tahapan :
a) Membuat berita mengenai produk/perusahaan
b) Membuat berita berbagai aspek yang berkaitan dengan produk/perusahaan
c) Mengembangkan publisitas khusus untuk berbagai segmen pasar
Untuk merancang suatu publisitas dibutuhkan kecermatan dan perhatian ekstra, apalagi kalau diselenggarakan dengan kegiatan terpadu, seperti rangkaian acara seremoni, jamuan makan, konferensi pers, dan sebagainya. Kerjasama yang baik dengan pers sangat diperlukan dan dipersiapkan secara matang, sehingga pelaksanaan publisitas benar-benar dapat menciptakan berita dan bukan mencari berita
Pada akhirnya, berhasil atau tidaknya publisitas dapat dilihat dari
i. Jumlah penonjolan yang ditampilkan oleh media
ii. Perubahan kesadaran, pemahaman atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan publisitas.
Dengan promosi, produk kita akan semakin dikenal oleh konsumen yang akhirnya mengarah pada peningkatan omset penjualan
Promosi menguntungkan, namun biayanya tidak sedikit, oleh karena itu memilih cara promosi yang akan digunakan diperlukan perhitungan dan cara yang cermat
UJI KOMPETENSI |
Buatlah kliping aneka advertensi yang unik dan menarik yang disajikan dalam media cetak |
3. Harga Jual
Sebelum menetapkan harga produk anda untuk pelanggan , kalkulasikan dahulu biaya untuk memproduksi barang atau jasa tersebut. Tiap perusahaan mempunyai jenis biaya tersebut dan anda perlu tahu secara rinci tentang biaya untuk menjalankan bisnis. Banyak perusahaan besar ataupun kecil mengalami kesulitan keuangan karena ketidakmampuan dalam mengelola biaya untuk menjalankan bisnis. Kadang-kadang banyak bisnis gagal apabila biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari penerimaan.
Ada dua metode utama untuk menetapkan harga :
a. Dengan metode cost plus mark-up pricing (Metode Penetapan Biaya Plus Mark Up)
Caranya adalah menjumlahkan biaya untuk membuat barang atau jasa, agar mendapatkan biaya produksi atau harga produksi. Tambahkan persentase keuntungan pada harga produksi sehingga menjadi harga jual
b. Dengan competitive pricing method (Metode Persaingan Harga)
Caranya adalah ketahuilah harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan – perusahaan lain di wilayah anda untuk produk atau jasa yang sama dengan perusahaan anda. Pastikan bahwa harga jual produk atau jasa perusahaan anda adalah kompetitif. Apabila anda menawarkan harga yang lebih tinggi dari pesaing, maka anda harus yakin bahwa anda dapat berbuat sesuatu yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam rencana pemasaran, anda harus menetapkan tingkat harga anda. Sekarang anda akan dapat menyusun harga jual anda dengan lebih akurat.
1. metode cost plus mark-up pricing (Metode Penetapan Biaya Plus Mark Up)
Dengan metode ini anda menjumlahkan biaya pembuatan barang atau jasa, kemudian dinaikkan dengan persentase tertentu sehingga menjadi harga jual. Metode ini cocok, terutama untuk perusahaan manufaktur dan penyedia jasa. Apabila usaha anda beroperasi secara efisien maka dengan metode ini anda dapat menetapkan harga jual yang kompetitif di daerah anda. Jika tidak, maka harga jual anda akan lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh pesaing anda, dan ini berarti harga anda tidak kompetitif. Ada dua hal yang berkaitan dengan metode ini, yaitu biaya produksi dan persentase keuntungan.
a. Mengetahui biaya
Untuk perusahaan baru, membuat perkiraan biaya tidaklah mudah. Cara yang paling gampang adalah melihat bisnis yang serupa (yang sudah ada) dan melihat jenis-jenis biaya yang terkait. Ketika anda .membuat perkiraan biaya yang anda perlukan untuk memulai suatu bisnis baru, anda telah mengidentifikasikan jumlah biaya untuk itu. Contoh biaya-biaya tersebut mencakup :
bahan, alat-alat kantor dan perabot, sewa gedung, fasilitas kantor (air, listrik, dan gas), pemeliharaan, biaya yang dikenakan oleh bank, asuransi, gaji dan kesejahteraan karyawan, iklan, biaya hukum dan akuntansi, bahan bakar, penyusutan, telpon, ijin usaha.
Semua usaha mempunyai dua macam biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, misalnya sewa, asuransi, dan ijin usaha. Biaya variabel adalah biaya yang berubah atau naik apabila produksi naik, misalnya apabila biaya pembelian bahan naik, maka biaya produksi naik.
Untuk perusahaan manufaktur atau penyedia jasa, biaya variabel adalah biaya pembuatan barang atau penyedia jasa. Pedagang eceran harus membeli barang-barang untuk dijual kembali.
Dalam membuat estimasi biaya, anda harus hati-hati dalam mengidentifikasi baik biaya variabel ataupun biaya tetap. Biaya bahan selalu biaya variabel. Tetapi, apabila ada biaya variabel lainnya, anda harus mengerti bahwa biaya ini akan berubah apabila penjualan meningkat.
b. Penyusutan sebagai jenis biaya khusus
Penyusutan adalah biaya yang menggunakan perhitungan nilai aset yang susut, misalnya penyusutan dari nilai peralatan, alat kerja dan kendaraan. Penyusutan bukan pengeluaran tunai tetapi tetap dianggap sebagai biaya. Dalam menghitung biaya penyusutan , anda hanya menghitung nilai aset yang susut yang mempunyai masa pakai panjang dan bernilai tinggi. Pada umumnya, untuk usaha kecil, barang-barang yang dianggap mengalami penyusutan jumlahnya sangat sedikit.
c. Menghitung biaya produksi
Untuk menghitung biaya produksi, anda harus menghitung semua biaya usaha anda untuk satu bulan, kemudian bagilah dengan jumlah barang yang akan anda produksikan dalam bulan itu. Kalkulasikan biaya produksi ini kemudian akan digabungkan dengan perhitungan atas biaya operasional sebelum diputuskan tentang penetapan harga jual yang wajar.
2. metode competitive pricing method (Metode Persaingan Harga)
Ada cara lain untuk menentukan harga jual. Lihatlah harga yang ditawarkan oleh pesaing anda, kemudian tetapkan harga anda dan pastikan bahwa harga anda bersaing terhadap barang-barang mereka.
Dalam prakteknya, gunakan kedua metode tersebut. Anda perlu menghitung biaya produksi anda secara seksama. Pastikan bahwa harga jual anda dapat menutup pengeluaran biaya. Anda harus selalu mengecek harga jual yang ditawarkan oleh pesaing untuk menjamin bahwa harga jual anda adalah kompetitif. Dalam membandingkan harga jual, anda harus yakin bahwa barang atau layanan usaha yang anda bandingkan adalah serupa. Misalnya, jangan membandingkan harga jual yang ditawarkan oleh pembuat barang dengan harga jual yang ditawarkan oleh penjual eceran, karena perbandingan ini tidak sesuai.
MEMPELAJARI LEBIH MENDALAM TENTANG PENYUSUTAN DAN BIAYA PRODUKSI |
Latihan 1 Bu condro telah menjalankan bisnis toko konfeksi selama enam tahun. Sekarang dia mempunyai 3 orang pegawai dan 5 mesin jahit untuk membuat jenis pakaian yang berbeda. Ia membeli mesin secara bertahap selama 6 tahun dan semuanya hampir mencapai 16.500.000 Bu Cóndro Bangga akan usahanya dan menggunakan keuntungannya untuk memperbaiki rumahnya dan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang baik. Minggu yang lalu satu dari mesin utamanya rusak dan dia tidak dapat memperbaikinya. Dia tidak mempunyai cukup uang untuk membeli mesin baru karena baru saja membeli televisi. Dengan menggunakan acuan perhitungan penyusutan,apakah tindakan Bu Cóndro salah? Apa yang harus dia lakukan? |
Pak bidin berpikir bahwa dia perlu membeli satu unit alat las listrik seharga Rp 13.000.000 dan satu unit mesin grinda seharga Rp 650.000 serta beberapa peralatann lainya seharga Rp 450.000. Hitung berapa jumlah penyusutan dari alat-alat tersebut apabila dia mengharapkan alat-alat ini akan dipakai agar bertahan selama 5 tahun |
Dengan menggunakan data pengeluaran Pak Bidin, kerjakan latihan berikut! Pak Bidin memerlukan bahwa dia akhirnya akan mampu membuat dan menjual maksimum 10 pintu besi per bulan. Biayanya dapat anda lihat pada kegiatan dua puluh tujuh dan biaya penyusutan telah dihitung di atas. 1. Berapa biaya operasional seluruhnya per bulan? 2. Berapa biaya pembuatan satu pintu besi 3. Apabila Pak Birin menambah 25% pada biaya pembuatan, berapa harga jual setiap pintu besi? |
4. Kepuasan Pelanggan
Setiap kegiatan usaha pasti mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat penting. Sebab, bila pelanggan puas, pasti akan terjadi sesuatu yang lebih baik untuk kelangsungan usaha di masa mendatang.
Tidak dapat dipungkiri, apabila pelanggan puas dengan suatu produk ataupun pelayanan yang diberikan, mereka akan berbagi cerita dengan pelanggan lain. Sebaliknya, bila pelanggan merasa kecewa atau tidak puas, mereka tidak segan-segan memuntahkan kejengkelan mereka pda orang lain. Ini akan membahayakan citra usaha kita.
Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, pelanggan tidak akan merasakan kepuasan apabila pelanggan memberi penilaian bahwa harapannya belum terpenuhi.
Harapan apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan? Harapan itu adalah berupa kemampuan perusahaan menyediakan produk, pelayanan, harga dan aspek lain sesuai dengan yang diinginkan pelanggan atau yang melebihi keinginan pelanggan.
Karyawan perlu diyakinkan terus-menerus bahwa menjaga kepuasan pelanggan, diibaratkan menabur benih yang sehat, perusahaan akan menuai hasil/laba pada saatnya. Namun, perlu diingat, bahwa dalam pembentukan sikap positif ini terlebih dahulu dijaga kepuasan karyawan dalam bekerja. Dengan harapan, karyawan yang puaslah yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
a. Prinsip Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa prinsip atau pedoman untuk bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kepuasan pelanggan adalah sesuatu yang penting
2) Pahamilah harapan pelanggan
3) Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi segmentasi, kemudian bangun kepuasan pelanggan
4) Pelajarilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
5) Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mau komplain
6) Beri jaminan kepada pelanggan
7) Dengarkanlah suara pelanggan
8) Arti penting karyawan dalam memuaskan pelanggan
9) Kepemimpinan adalah teladan dalam kepuasan pelanggan.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh penilaian pelanggan terhadap produk atau jasa dalam memenuhi harapannya. Pelanggan merasa puas bila harapannya terpenuhi atau terlampaui. Apa sebenarnya yang membuat pelanggan puas? Ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :
1) Kualitas produk
Pembeli akan puas bila membeli dan menggunakan produk yang memiliki kualitas baik. Misal, pelanggan akan puas terhadap sesuatu yang dibeli bila sepatu tersebut enak/nyaman dipakai, awet atau tidak cepat rusak, aman dan desainnya menawan.
2) Harga
Komponen harga sangat penting untuk memberi sumbangan terhadap kepuasan pelanggan. Produk yang berkualitas ditunjang dengan harga yang terjangkau akan menjadi sumber kepuasan yang penting.
3) Kualitas pelayanan
Di tengah persaingan yang sangat ketat, banyak perusahaan yang lebih mengandalkan kualitas pelayanan. Karena keputusan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru, sehingga bisa menjadi andalan dan keunggulan suatu perusahaan.
4) Faktor Emosional
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses adalah contoh-contoh emotional value yang mendasari kepuasan pelanggan. Faktor ini ditujukan untuk pelanggan yang menggunakan beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti mobil, aksesoris, kosmetik, busana, dan sebagainya.
5) Faktor Kemudahan
Pelanggan akan semakin puas apabila dalam mendapatkan produk atau pelayanan relatif mudah,nyaman dan efisien, terhindar dari antrian yang panjang dan melelahkan.
.
Ada hal yang penting selain pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu perusahaan hendaknya memberi tempat untuk pelanggan yang ingin menyampaikan kritik ataupun saran, serta komplain. Hal itu dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka memberi kepuasan pelanggan. Pelanggan yang senang memberi kritik ataupun komplain adalah lebih baik daripada pelanggan yang memendam kekecewaan, kemudian diam-diam pindah ke perusahaan lain atau menceritakan kepada pelanggan lain dan bukan ke perusahaan.
a) Pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan
b) Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mau memberi saran dan kritik serta keluhan kepada kita sebelum menceritakan kepada orang lain
c) Pelanggan yang tidak puas akan mengungkapkan kejengkelan kepada orang lain dan ini akan merugikan kita. Untuk itu, kepuasan pelanggan harus tetap diperhatikan jika kita tidak ingin pelanggan kita lari kepada pesaing.
UJI KOMPETENSI |
1) Apa yang akan anda lakukan seandainya anda menjadi pelanggan yang telah dikecewakan? 2) Apa yang akan anda lakukan seandainya anda menjadi pelanggan yang mendapatkan kepuasan dalam pelayanan? |
5. Negosiasi
a. Pengertian Negosiasi
Secara ringkas, negosiasi diartikan sebagai perundingan antara dua pihak yang berkepentingan untuk mencapai kesepakatan.
Negosiasi atau perundingan terjadi karena beberapa sebab, antara lain sebagai berikut :
1) Ada pihak yang berkepentingan
2) Ada suatu masalah yang harus diperundingkan
3) Ada keinginan untuk mencapai kesepakatan dalam membagi hak atau kewajiban di antara pihak yang berkepentingan
4) Ada upaya untuk menghindarkan persengketaan di masa yang akan datang atau menyelesaikan persengketaan yang telah terjadi
5) Ada upaya menjaga kehormatan atau kedaulatan masing-masing pihak
Pelaksanaan negosiasi, khususnya dalam kegiatan jual beli ditujukan untuk memfasilitasi kehendak pembeli dan penjual, yaitu merundingkan masalah yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pihak pembeli dan penjual
Untuk mencapai satu kesepakatan memuaskan kedua belah pihak, maka ada baiknya kegiatan negosiasi itu dilandasi dengan akal sehat, niat yang baik, rasa tanggung jawab, kejujuran dan rasa saling menghormati.
b. Strategi Bernegosiasi
Strategi bernegosiasi adalah rencana mengenai berbagai persiapan dalam rangka mengantisipasi berbagai masalah dan segala kemungkinan yang terjadi dalam suatu pandangan.Dalam paraktiknya, tidak ada strategi yang pasti untuk melakukan negosiasi. Strategi negosiasi biasanya disesuaikan dengan objek yang akan dinegosiasikan, tujuan,pihak-pihak atau siapa yang akan bernegosiasi, situasi dan kondisi serta ada tidaknya pihak penengah dalam pelaksanaan negosiasi.
Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat dipelajari, antara lain sebagai berikut :
1. Strategi menang-menang (win-win strategy)
Negosiasi yang berorientasi pada kemenangan kedua belah pihak. Dalam hal ini, tentu saja dengan melihat substansi yang dinegosiasikan dengan menempatkan dan menjujung tinggi hak dan kewajiban para pihak yang bernegosiasi, serta penyelesaian masalahnya didasari rasa manusiawi dan saling menghormati.
2. Strategi menang-kalah ( win-lose strategy)
Strategi perundingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan orang lain. Penggunaan strategi menang-kalah sama sekali tidak dianjurkan, karena bukannya menuntaskan masalah, melainkan sering kali justru menimbulkan konflik berkepanjangan.
3. Strategi kalah-kalah (lose-lose strategy)
Strategi yang dipilih seseorang karena didasari oleh perasaan untuk melampiaskan kemarahan dan cenderung tidak menggunakan akal pikiran yang sehat.. Strategi kalah-kalah tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah atau mencapai kesepakatan, melainkan sebaliknya, penggunaan strategi ini justru akan menambah masalah dan memperpanjang konflik.
Untuk mendapatkan hasil negosiasi seperti yang diharapkan, tentunya kita tidak boleh mengabaikan persyaratan yang harus dimiliki oleh orang yang akan ditunjuk untuk melakukan negosiasi, karena tercapai tidaknya kesepakatan sangat tergantung pada manusianya.
Adapun persyaratan atau kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang ditunjuk untuk melakukan negosiasi, antara lain :
a. Mempunyai wawasan yang luas dalam bidang yang akan dirundingkan
b. Mempunyai kemampuan berkomunikasi
c. Mempunyai kemampuan mengungkapkan dan mengekspresikan substansi permasalahan
d. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat, tetapi tidak berlebihan
e. Sikap dan penampilan yang baik
f. Mempunyai kepandaian dalam negambil keputusan
g. Selalu berpikir secara positif
h. Pandai mengendalikan emosi
Bila kriteria itu dipenuhi oleh kedua belah pihak yang berunding, maka kesepakatan yang memuaskan dan saling menguntungkan akan cepat dihasilkan.
c. Negosiasi dalam jual beli
Di dalam kegiatan jual beli, pada umumnya materi yang diperbincangkan antara pihak penjual dengan pihak pembeli meliputi :
1. harga barang yang diperjualbelikan
2. banyaknya barang yang diperjualbelikan
3. waktu dan lamanya pengiriman
4. cara pengiriman dan alat transportasi yang digunakan
5. cara dan waktu pembayaran
6. cara penjualan klaim apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, misalnya keterlambatan penyampaian barang, keterlambatan pembayaran, kerusakan barang, serta ketidakcocokan barang yang dipesan dengan barang yang diterima
7. asuransi dan ongkos pengiriman
8. pembuatan surat kesepakatan atau perjanjian
9. penentuan jangka waktu berlakunya perjanjian
hasil negosiasi merupakan pedoman yang harus dihormati dan dijalankan oleh kedua belah pihak.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya ingkarnya salah satu pihak terhadap kesepakatan, maka sebaiknya hasil-hasil perundingan dibuat secara tertulis dalam bentuk nota kesepahaman atau memo kesepahaman (memorandum of understanding/ MOU) atau dalam bentuk surat perjanjian (letter of agreement).
Negosiasi dalam jual beli digunakan untuk memfasilitasi kehendak pembeli dan penjual. Guna merundingkan masalah yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pihak pembeli dan penjual.
UJI KOMPETENSI |
Bagaimana jika dalam kegiatan jual beli tidak diadakan negosiasi? |
6. Saluran dan Jaringan Distribusi
a. Pengertian distribusi
Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh perusahaan setelah produk dihasilkan adalah menyebarkan produknya ke tangan konsumen. Kegiatan dalam menyebarkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen inilah yang disebut distribusi.
Dengan adanya pendistribusian, transaksi bisnis dapat diselesaikan dengan lancar. Dapat kita bayangkan seandainya hasil produksi tidak tersalurkan kepada konsumen, tentu barang itu hanya akan tertumpuk di gudang dan tidak akan menghasilkan keuntungan. Bagaimana jika barang yang diproduksi berupa barang yang tidak tahan lama, seperti aneka makanan dan minuman dalam kemasan? Tentu barang tersebut akan membusuk dan rusak sehingga tidak layak untuk diperdagangkan lagi.
Distribusi yang baik dan lancar akan mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sebaliknya, jika kegiatan distribusi tidak berjalan dengan baik, maka proses produksi pun akan ikut terhambat. Demikian pentingnya kegiatan pendistribusian, perusahaan harus memperhatikan secara matang dalam memilih cara dan saluran distribusi yang tepat, sehingga perusahaan terjaga kelangsungan hidupnya.
b. Pokok-pokok saluran distribusi
Perusahaan berhak memilih dan menetapkan penyaluran produknya melalui distributor (pedagang besar) yang dapat menyalurkan kepada subdistributor (pedagang menengah) dan diteruskan lagi ke para pengecer (retailer), selanjutnya pengecer menjualnya lagi kepada konsumen akhir.
Adapun pokok-pokok saluran distribusi yang dijalankan perusahaan di antaranya sebagai berikut :
1) Secara langsung
Produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara langsung ke tangan konsumen akhir tanpa perantara
2) Secara semi langsung
Produk yang dihasilkan perusahaan disalurkan kepada konsumen melalui saluran milik produsen sendiri.
3) Secara tidak langsung
Produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara tidak langsung ke tangan konsumen, melainkan harus melalui lembaga-lembaga penyalur
c. Alasan-alasan menggunakan saluran distribusi
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan tidak mendistribusikan produknya sendiri secara langsung kepada konsumen. Alasan-alasan itu antara lain seperti berikut.
1. Jarak yang jauh antara produsen dan konsumen
Karena terlalu jauh antara produsen dengan konsumen, maka untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan barang dan jasa sangat diperlukan adanya saluran distribusi, sehingga barang dan jasa bisa sampai pada konsumen dengan segera dan terus- menarus tanpa membuat konsumen menunggu lama.
2. Penghematan biaya dan waktu
Dengan menggunakan saluran distribusi, maka biaya dan waktu yang diperlukan oleh produsen untuk menyebarkan produknya ke tangan konsumen bisa lebih dihemat.
3. Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen
Saluran distribusi digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang muncul setiap saat.
4. Produsen dapat berkonsentrasi dalam berproduksi
Dengan memberikan wewenang pendistribusian, produsen dapat mengkonsentrasikan pada kegiatan memproduksi barang-barang, sehingga keduanya bisa berjalan lancar.
d. Macam-macam saluran distribusi
1) Distribusi Intensif
Distribusi intensif diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati konsumen sehingga lebih mudah mendapatkan barang. Barang yang disalurkan secara intensif adalah barang-barang convenience goods misalnya gula, minyak goreng, beras, sabun mandi dsb.
2) Distribusi Selektif
Jumlah distribusi selektif ditentukan secara terbatas, hal ini dikarenakan untuk menekan biaya penjualan. Produk yang dijual bukanlah sembarang produk, melainkan produk yang harganya relatif mahal dan konsumennya adalah golongan tertentu. Produk itu berupa produk consumers durable goods, yaitu produk pakai yang tahan lama dan memerlukan pemeliharaan khusus. Contoh mobil, motor dan barang mewah. Pihak produsen biasanya menggunakan penyaluran yang hanya menggunakan penjual tertentu di dalam suatu daerah tertentu.
3) Distribusi Ekslusif
Distribusi produk hanya diberikan pada lembaga penyalur yang menjadi sales representative dari produsen. Penyalur eksklusif harus berwibawa dan berkepribadian baik karena diandalkan untuk menjadi wakil produsen. Untuk bisa menjadi penyalur eksklusif, terlebih dahulu harus meminta izin atau hak dari yang berwajib. Pada umumnya, yang termasuk distribusi eksklusif dapat kita lihat pada penjualan produk istimewa, seperti komputer, photo kamera, kacamata dsb.
Oleh karena pentingnya saluran distribusi bagi perusahaan maka, di dalam memilih saluran distribusinya hendaknya dilakukan secara hati-hati dan memakai pertimbangan yang mantap. Pertimbangan itu meliputi sifat produk (convinience goods, consumers durable goods atau barang eksklusif), sifat konsumen, banyak sedikitnya konsumen, kondisi persiangan, serta kondisi perusahaan sendiri yang berkaitan dengan besar-kecilnya perusahaan dan keadaan keuangannya.
Ø Saluran distribusi meringankan pekerjaan konsumen
Ø Distribusi yang baik dan lancar akan mempengaruhi kelancaran proses produksi
Ø Perusahaan berhak memilih dan menetapkan penyaluran produknya melalui distributor yang dapat menyalurkannya secara efektif dan efisien
UJI KOMPETENSI |
1. Apa yang akan terjadi bila tidak ada saluran distribusi? 2. Apa yang akan terjadfi bila produsen salah memilih saluran distribusi? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar